Benih Padi Kementan Dukung Produktivitas Petani Penangkar
Selasa, 11 Mei 2021 - 03:53 WIB
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin, Zainuddin mengatakan kecamatan yang menerima program IPDMIP adalah Rambutan dan Tanjung Lago. Kedua kecamatan ini mendapat program IPDMIP karena dilalui oleh aliran sungai.
(Baca juga:Rugi Triliunan dalam 2 Tahun, Peternak Ayam Gelar Aksi di Kementan)
“Kecamatan Rambutan merupakan sentra produksi utama padi di Banyuasin. Daerah ini memiliki total lahan baku sawah lebih 186.000 ha atau sekitar 34% dari total luas lahan baku sawah Sumsel yang hampir 540.000 ha,” kata Zainuddin.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Pelaksana Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP Kostratani) Rambutan, Sunarno mengatakan sekitar 500 ha sawah milik petani pada empat desa. Desa itu antara lain Desa Tanjung Kerang, Baru, Durian Gadis dan Parit yang berada di tepi Sungai Kali Padang. Keempat desa ini masuk kegiatan IPDMIP pada 2019 dan telah mengikuti SL budidaya padi rawa lebak.
“Kami berharap knowledge transfer dari ketua Poktan sebagai peserta SL ke anggota Poktan lainnya, sehingga membantu penyuluh melaksanakan program utama Kementan, untuk support Kostratani,” kata Sunarno.
Ketua Poktan Mekar Sari, Sugiarto mengakui dukungan BPP KostraTani Rambutan meningkatkan wawasan anggota Poktan sebagai kelompok penangkar benih padi, terutama fasilitas Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) dari IPDMIP.
“Lahan yang akan ditanami, diuji dulu dengan PUTR agar faham unsur hara makro pada lahan penangkaran sehingga diperoleh rekomendasi pemupukan spesifik lokasi yang tepat,” kata Sugiarto.
Diakui Sunarno, Poktan Mekar Sari setiap musim tanam padi melakukan penangkaran swadaya, untuk memenuhi kebutuhan kelompok dan petani desa sekitarnya. Dengan adanya penangkaran kemitraan melalui IPDMIP dan PT Pertani, petani sangat senang karena ada kesepakatan bantuan sarana produksi (Saprodi) oleh pemerintah.
“Kelompok penangkar benih harus mengembalikan benih hasil penangkaran sekitar 1,5 ton per ha, untuk memenuhi kebutuhan benih kabupaten lain yang ada kegiatan IPDMIP,” kata Sunarno.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
(Baca juga:Rugi Triliunan dalam 2 Tahun, Peternak Ayam Gelar Aksi di Kementan)
“Kecamatan Rambutan merupakan sentra produksi utama padi di Banyuasin. Daerah ini memiliki total lahan baku sawah lebih 186.000 ha atau sekitar 34% dari total luas lahan baku sawah Sumsel yang hampir 540.000 ha,” kata Zainuddin.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Pelaksana Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP Kostratani) Rambutan, Sunarno mengatakan sekitar 500 ha sawah milik petani pada empat desa. Desa itu antara lain Desa Tanjung Kerang, Baru, Durian Gadis dan Parit yang berada di tepi Sungai Kali Padang. Keempat desa ini masuk kegiatan IPDMIP pada 2019 dan telah mengikuti SL budidaya padi rawa lebak.
“Kami berharap knowledge transfer dari ketua Poktan sebagai peserta SL ke anggota Poktan lainnya, sehingga membantu penyuluh melaksanakan program utama Kementan, untuk support Kostratani,” kata Sunarno.
Ketua Poktan Mekar Sari, Sugiarto mengakui dukungan BPP KostraTani Rambutan meningkatkan wawasan anggota Poktan sebagai kelompok penangkar benih padi, terutama fasilitas Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) dari IPDMIP.
“Lahan yang akan ditanami, diuji dulu dengan PUTR agar faham unsur hara makro pada lahan penangkaran sehingga diperoleh rekomendasi pemupukan spesifik lokasi yang tepat,” kata Sugiarto.
Diakui Sunarno, Poktan Mekar Sari setiap musim tanam padi melakukan penangkaran swadaya, untuk memenuhi kebutuhan kelompok dan petani desa sekitarnya. Dengan adanya penangkaran kemitraan melalui IPDMIP dan PT Pertani, petani sangat senang karena ada kesepakatan bantuan sarana produksi (Saprodi) oleh pemerintah.
“Kelompok penangkar benih harus mengembalikan benih hasil penangkaran sekitar 1,5 ton per ha, untuk memenuhi kebutuhan benih kabupaten lain yang ada kegiatan IPDMIP,” kata Sunarno.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
(dar)
tulis komentar anda