Sepanjang 2020 Pupuk Indonesia Salurkan 8,4 juta Ton Pupuk Bersubsidi
Rabu, 02 Juni 2021 - 14:30 WIB
JAKARTA - Sepanjang tahun 2020, PT Pupuk Indonesia (Persero) tercatat telah membukukan realisasi penyaluran pupuk subsidi (PSO) mencapai 8,43 juta ton. Realisasi tersebut terdiri dari 3,92 juta ton pupuk urea, 2,59 juta ton NPK, 531 ribu ton, 762 ribu ton ZA, dan 622 ribu ton organik.
Angka tersebut berkontribusi terhadap total volume penjualan di tahun 2020 yang mencapai 14,37 juta ton. Rincian penjualan terdiri dari penjualan pupuk ke sektor PSO sejumlah 8,43 juta ton, penjualan ke sektor non PSO sebesar 4,94 juta ton dan penjualan produk non pupuk sebesar 970 ribu ton.
Baca juga:Gothak Gathuk? Warganet: Launching MotionBanking 3 Juni, Saham BABP & BCAP to the Moon!
“Perusahaan melakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan efisiensi sehingga produk kita dapat bersaing dan memiliki penetrasi yang baik di pasar internasional maupun ke sektor perkebunan dan industri di dalam negeri," kata Bakir Pasaman, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6/2021).
Namun ia menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan pupuk untuk sektor pangan atau PSO tetap merupakan hal yang prioritas. “Sesuai amanah yang diberikan, kami tetap fokus pada pasokan pupuk untuk kebutuhan sektor pangan di dalam negeri," tegas Bakir.
Seperti diberitakan sebelumnya, perseroan membukukan total produksi pupuk tahun 2020 mencapai 12,26 juta ton atau 117% dari target pemegang saham. Beberapa faktor yang mendorong peningkatan produksi adalah telah optimalnya operasional pabrik-pabrik baru, yaitu Amurea II di Gresik dan Pusri 2B di Palembang.
Pada tahun 2021 sendiri, perseroan siap menjalankan mandat dari pemerintah untuk menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai Permentan Nomor 49 tahun 2020 sebanyak 9 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk cair.
Bakin menambahkan, di tahun ini Pupuk Indonesia memiliki lima inisiatif strategis guna mensukseskan transformasi bisnis perusahaan sebagaimana arahan Kementerian BUMN. Lima pilar tersebut adalah menjadi perusahaan yang lebih customer centric, mendorong riset, pengembangan dan inovasi, meningkatkan kehandalan dan efisiensi operasi dan rantai pasok. Serta mengamankan dan mengoptimalkan pasokan bahan baku serta sustainability dan circular economy.
Baca juga:Kapal Terbesar Angkatan Laut Iran Terbakar dan Tenggelam di Teluk Oman
“Sebagai bagian dari transformasi bisnis Perusahaan, kita akan meningkatkan pasar produk retail, meningkatkan kapasitas produksi, serta memperkuat digitalisasi di berbagai bidang," jelasnya.
Beberapa program andalan guna mensukseskan inisiatif tersebut telah dilaksanakan, antara lain program Agrosolusi dan Retail Manajemen guna lebih mendekatkan perusahaan kepada konsumen serta meningkatkan penjualan di sektor retail. Perusahaan juga telah mencanangkan beberapa proyek strategis guna meningkatkan kapasitas produksi dan diversifikasi produk.
“Kami merencanakan membangun pabrik baru, Pusri 3B di Palembang, dan mengembangkan industri pupuk dan petrokimia di Kawasan Bintuni, Papua Barat," kata Bakir.
Angka tersebut berkontribusi terhadap total volume penjualan di tahun 2020 yang mencapai 14,37 juta ton. Rincian penjualan terdiri dari penjualan pupuk ke sektor PSO sejumlah 8,43 juta ton, penjualan ke sektor non PSO sebesar 4,94 juta ton dan penjualan produk non pupuk sebesar 970 ribu ton.
Baca juga:Gothak Gathuk? Warganet: Launching MotionBanking 3 Juni, Saham BABP & BCAP to the Moon!
“Perusahaan melakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan efisiensi sehingga produk kita dapat bersaing dan memiliki penetrasi yang baik di pasar internasional maupun ke sektor perkebunan dan industri di dalam negeri," kata Bakir Pasaman, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/6/2021).
Namun ia menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan pupuk untuk sektor pangan atau PSO tetap merupakan hal yang prioritas. “Sesuai amanah yang diberikan, kami tetap fokus pada pasokan pupuk untuk kebutuhan sektor pangan di dalam negeri," tegas Bakir.
Seperti diberitakan sebelumnya, perseroan membukukan total produksi pupuk tahun 2020 mencapai 12,26 juta ton atau 117% dari target pemegang saham. Beberapa faktor yang mendorong peningkatan produksi adalah telah optimalnya operasional pabrik-pabrik baru, yaitu Amurea II di Gresik dan Pusri 2B di Palembang.
Pada tahun 2021 sendiri, perseroan siap menjalankan mandat dari pemerintah untuk menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai Permentan Nomor 49 tahun 2020 sebanyak 9 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk cair.
Bakin menambahkan, di tahun ini Pupuk Indonesia memiliki lima inisiatif strategis guna mensukseskan transformasi bisnis perusahaan sebagaimana arahan Kementerian BUMN. Lima pilar tersebut adalah menjadi perusahaan yang lebih customer centric, mendorong riset, pengembangan dan inovasi, meningkatkan kehandalan dan efisiensi operasi dan rantai pasok. Serta mengamankan dan mengoptimalkan pasokan bahan baku serta sustainability dan circular economy.
Baca juga:Kapal Terbesar Angkatan Laut Iran Terbakar dan Tenggelam di Teluk Oman
“Sebagai bagian dari transformasi bisnis Perusahaan, kita akan meningkatkan pasar produk retail, meningkatkan kapasitas produksi, serta memperkuat digitalisasi di berbagai bidang," jelasnya.
Beberapa program andalan guna mensukseskan inisiatif tersebut telah dilaksanakan, antara lain program Agrosolusi dan Retail Manajemen guna lebih mendekatkan perusahaan kepada konsumen serta meningkatkan penjualan di sektor retail. Perusahaan juga telah mencanangkan beberapa proyek strategis guna meningkatkan kapasitas produksi dan diversifikasi produk.
“Kami merencanakan membangun pabrik baru, Pusri 3B di Palembang, dan mengembangkan industri pupuk dan petrokimia di Kawasan Bintuni, Papua Barat," kata Bakir.
(uka)
tulis komentar anda