Airlangga Jadi Co-Chair COP26, Pengamat: Momentum Membawa Aspirasi Negara Berkembang
Rabu, 02 Juni 2021 - 22:47 WIB
“Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kesuksesan Konferensi COP26 mendatang. Upaya pelestarian lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan harus tetap menjadi fokus, di tengah masa pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19,” ungkap Menko Airlangga dalam akun instagramnya @airlanggahartarto_official.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins serta Duta Besar COP26 untuk wilayah Asia Pasifik dan Asia Selatan Ken O’Flaherty dibahas sejumlah hal terkait COP26 Forest, Agriculture, and Commodity Trade (FACT), termasuk persiapan, kesiapan dan keikutsertaan Indonesia dalam Konferensi COP26.
Menko Airlangga mengatakan, Indonesia juga mengadopsi sejumlah kebijakan, di antaranya dokumen kontribusi yang ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contribution/NDC). ;
Melalui NDC, pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% tanpa syarat (dengan usaha sendiri) dan 41% bersyarat (dengan dukungan internasional yang memadai) pada 2030.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah melakukan penguatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) serta mengimplementasikan beberapa praktik keberlanjutan, seperti Timber Legality Assurance System (SVLK) dan Sustainable Natural Rubber Platform (SNARPI).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins serta Duta Besar COP26 untuk wilayah Asia Pasifik dan Asia Selatan Ken O’Flaherty dibahas sejumlah hal terkait COP26 Forest, Agriculture, and Commodity Trade (FACT), termasuk persiapan, kesiapan dan keikutsertaan Indonesia dalam Konferensi COP26.
Menko Airlangga mengatakan, Indonesia juga mengadopsi sejumlah kebijakan, di antaranya dokumen kontribusi yang ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contribution/NDC). ;
Melalui NDC, pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% tanpa syarat (dengan usaha sendiri) dan 41% bersyarat (dengan dukungan internasional yang memadai) pada 2030.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah melakukan penguatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) serta mengimplementasikan beberapa praktik keberlanjutan, seperti Timber Legality Assurance System (SVLK) dan Sustainable Natural Rubber Platform (SNARPI).
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda