Ditindih Utang Rp70 Triliun, Ini Jurus-Jurus Penyelamatan Garuda
Kamis, 03 Juni 2021 - 10:54 WIB
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau (GIAA) tengah berada dalam kesulitan keuangan akibat kinerja memburuk selama pandemi Covid-19. Krisis keuangan Garuda juga diperparah oleh utang yang menyentuh angka Rp70 triliun.
Pemegang saham dan manajemen maskapai pelat merah itu memang sudah merumuskan dan mengimplementasikan sejumlah langkah dan kebijakan strategis untuk menekan kerugian emiten agar tidak terlalu dalam. Namun, hingga saat ini Garuda belum bisa bernapas lega. Beban keuangan masih menjadi pekerjaan besar untuk diselesaikan.
MNC Portal Indonesia pun merangkum sejumlah fakta perihal stimulus dari pemerintah dan upaya manajemen menangani kerugian maskapai penerbangan nasional tersebut. Adapun fakta yang dirangkum di antaranya:
Pensiun Dini
Manajemen menawarkan program pensiun dini kepada karyawan Garuda Indonesia. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut, pandemi Covid-19 mengharuskan perusahaan melakukan langkah penyesuaian aspek supply dan demand saat penurunan kinerja operasi imbas penurunan trafik penerbangan yang terjadi secara signifikan.
Baca juga: Harga Emas Kembali Merangkak ke Level Rp964.000 per Gram
Penawaran program ini juga sejalan dengan upaya pemulihan kinerja usaha yang tengah dijalankan guna menjadikan maskapai pelat merah ini menjadi lebih sehat serta adaptif menjawab tantangan kinerja usaha di era kenormalan baru.
"Kebijakan ini menjadi penawaran terbaik yang dapat kami upayakan terhadap karyawan di tengah situasi pandemi saat ini, yang tentunya senantiasa mengedepankan kepentingan bersama seluruh pihak, dalam hal ini karyawan maupun perusahaan," ujar Irfan dikutip, Kamis (3/6/2021).
Alihkan Garuda Indonesia ke Pasar Domestik
Pemegang saham dan manajemen maskapai pelat merah itu memang sudah merumuskan dan mengimplementasikan sejumlah langkah dan kebijakan strategis untuk menekan kerugian emiten agar tidak terlalu dalam. Namun, hingga saat ini Garuda belum bisa bernapas lega. Beban keuangan masih menjadi pekerjaan besar untuk diselesaikan.
MNC Portal Indonesia pun merangkum sejumlah fakta perihal stimulus dari pemerintah dan upaya manajemen menangani kerugian maskapai penerbangan nasional tersebut. Adapun fakta yang dirangkum di antaranya:
Pensiun Dini
Manajemen menawarkan program pensiun dini kepada karyawan Garuda Indonesia. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut, pandemi Covid-19 mengharuskan perusahaan melakukan langkah penyesuaian aspek supply dan demand saat penurunan kinerja operasi imbas penurunan trafik penerbangan yang terjadi secara signifikan.
Baca juga: Harga Emas Kembali Merangkak ke Level Rp964.000 per Gram
Penawaran program ini juga sejalan dengan upaya pemulihan kinerja usaha yang tengah dijalankan guna menjadikan maskapai pelat merah ini menjadi lebih sehat serta adaptif menjawab tantangan kinerja usaha di era kenormalan baru.
"Kebijakan ini menjadi penawaran terbaik yang dapat kami upayakan terhadap karyawan di tengah situasi pandemi saat ini, yang tentunya senantiasa mengedepankan kepentingan bersama seluruh pihak, dalam hal ini karyawan maupun perusahaan," ujar Irfan dikutip, Kamis (3/6/2021).
Alihkan Garuda Indonesia ke Pasar Domestik
tulis komentar anda