Laju Pergerakan IHSG Diramal Bakal Tertahan Hari Ini
Jum'at, 04 Juni 2021 - 08:11 WIB
JAKARTA - Laju pergerakan i ndeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan tertahan pada hari ini, Jumat (4/6/2021). Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.031-6.111.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak konfirmasi breakout MA50 dengan pergerakan momentum yang optimistis pada indikator RSI dan Stochastic.
"Namun pergerakan berpotensi menjenuh setelah overshoot resistance MA50 secara psikologis. Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi bergerak tertahan di akhir pekan dengan support resistance 6.031-6.111," ujar Lanjar dalam risetnya, Jumat (4/6/2021).
Baca juga:Terkesan Canggihnya Ekosistem Digital MNC Group, Raffi Ahmad: To The Moon!
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; BSDE, INCO, CTRA, ACST, ADHI, ERAA, dan LPPF.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 59,94 poin atau 0,99% ke level 6.091 dengan saham-saham BBCA, BBRI, DCII, BMRI dan CPIN yang memimpin penguatan hingga akhir sesi perdagangan. Net Capital in flow cukup besar terjadi pada pasar reguler sebesar Rp888,85 miliar dengan total investor asing melakukan net buy sebesar Rp1,15 triliun di semua pasar. Optimisme akan data ekonomi yang menunjang pemulihan ekonomi Indonesia masih menjadi dorongan positif untuk ekuitas.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia kembali bervariasi. Pelemahan terjadi pada indeks HangSeng (-1,13%) dan CSI300 (-0,66%) dan penguatan pada indeks Nikkei (+0,39%) dan TOPIX (+0,84%) naik. Presiden Joe Biden mengumumkan rencana untuk mengubah larangan AS terhadap investasi di perusahaan yang terkait dengan militer China yang juga dapat memperluas pengawasan keperusahaan yang lebih luas.
Baca juga:Waspadai Hujan Disertai Angin Kencang di Wilayah Jaksel, Jaktim, Bogor, dan Depok
Bursa Eropa mayoritas dibuka melemah di awal sesi perdagangan. Indeks Eurostoxx (-0,42%), FTSE (-0,80%), DAX (-0,41%) dan CAC40 (-0,31%) turun dengan ekuitas berjangka AS pada hari kamis karena investor mempertimbangkan perubahan terbaru dalam hubungan AS-China serta komentar dari The Fed tentang potensi pengurangan stimulus.
Saham-saham pertambangan dan real estate menyeret indeks lebih rendah di Eropa. Sentimen selanjutnya investor masih terkena trigger kemajuan antara hubungan AS-China.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak konfirmasi breakout MA50 dengan pergerakan momentum yang optimistis pada indikator RSI dan Stochastic.
"Namun pergerakan berpotensi menjenuh setelah overshoot resistance MA50 secara psikologis. Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi bergerak tertahan di akhir pekan dengan support resistance 6.031-6.111," ujar Lanjar dalam risetnya, Jumat (4/6/2021).
Baca juga:Terkesan Canggihnya Ekosistem Digital MNC Group, Raffi Ahmad: To The Moon!
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; BSDE, INCO, CTRA, ACST, ADHI, ERAA, dan LPPF.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 59,94 poin atau 0,99% ke level 6.091 dengan saham-saham BBCA, BBRI, DCII, BMRI dan CPIN yang memimpin penguatan hingga akhir sesi perdagangan. Net Capital in flow cukup besar terjadi pada pasar reguler sebesar Rp888,85 miliar dengan total investor asing melakukan net buy sebesar Rp1,15 triliun di semua pasar. Optimisme akan data ekonomi yang menunjang pemulihan ekonomi Indonesia masih menjadi dorongan positif untuk ekuitas.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia kembali bervariasi. Pelemahan terjadi pada indeks HangSeng (-1,13%) dan CSI300 (-0,66%) dan penguatan pada indeks Nikkei (+0,39%) dan TOPIX (+0,84%) naik. Presiden Joe Biden mengumumkan rencana untuk mengubah larangan AS terhadap investasi di perusahaan yang terkait dengan militer China yang juga dapat memperluas pengawasan keperusahaan yang lebih luas.
Baca juga:Waspadai Hujan Disertai Angin Kencang di Wilayah Jaksel, Jaktim, Bogor, dan Depok
Bursa Eropa mayoritas dibuka melemah di awal sesi perdagangan. Indeks Eurostoxx (-0,42%), FTSE (-0,80%), DAX (-0,41%) dan CAC40 (-0,31%) turun dengan ekuitas berjangka AS pada hari kamis karena investor mempertimbangkan perubahan terbaru dalam hubungan AS-China serta komentar dari The Fed tentang potensi pengurangan stimulus.
Saham-saham pertambangan dan real estate menyeret indeks lebih rendah di Eropa. Sentimen selanjutnya investor masih terkena trigger kemajuan antara hubungan AS-China.
(uka)
tulis komentar anda