Industri Keuangan Syariah Bisa Bantu Pulihkan Ekonomi
Sabtu, 05 Juni 2021 - 07:43 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk memindahkan sejumlah aktivitasnya ke rumah. Hal ini pada akhirnya turut mendorong gelombang digitalisasi ekonomi nasional menjadi lebih masif lagi. Kondisi ini harus dapat dimanfaatkan oleh semua pihak, tak terkecuali pelaku industri keuangan syariah.
“Pemerintah menyadari betul besarnya potensi di industri keuangan syariah sebagai salah satu penggerak baru perekonomian di Indonesia. Apalagi kita merupakan negara dengan berpenduduk muslim terbesar di dunia," kata Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Keuangan Syariah, Halim Alamsyah, saat menghadiri penghargaan Indonesia Sharia Finance Awards 2021, dikutip Sabtu (5/6/2021).
Halim mencatat bahwa tren pasar keuangan syariah global saat ini juga tengah meningkat pesat. Para pengamat ekonomi dunia bahkan memprediksi bahwa pengeluaran konsumen muslim global tahun 2024 mendatang bakal mencapai USD2,4 triliun.
Potensi besar ini harus dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri syariah Tanah Air agar ke depan dapat tampil menjadi solusi utama dalam membangun perekonomian umat, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan sosial yang ada di masyarakat.
Hal ini tentunya akan membantu Indonesia dalam pemulihan ekonomi. “Menyadari potensi itu, presiden telah memberikan arahan sekaligus menjadi visi Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia," ujarnya.
Dia menambahkan, pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang terdiri dari berbagai unsur otoritas dalam bidang keuangan. Tujuannya tak lain untuk mewujudkan visi-misi tersebut.
"KNEKS yang telah diberikan mandat dengan berbagai langkah strategis untuk mengembangkan dan menguatkan ekonomi dan keuangan syariah melalui digitalisasi," tandasnya.
“Pemerintah menyadari betul besarnya potensi di industri keuangan syariah sebagai salah satu penggerak baru perekonomian di Indonesia. Apalagi kita merupakan negara dengan berpenduduk muslim terbesar di dunia," kata Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Keuangan Syariah, Halim Alamsyah, saat menghadiri penghargaan Indonesia Sharia Finance Awards 2021, dikutip Sabtu (5/6/2021).
Halim mencatat bahwa tren pasar keuangan syariah global saat ini juga tengah meningkat pesat. Para pengamat ekonomi dunia bahkan memprediksi bahwa pengeluaran konsumen muslim global tahun 2024 mendatang bakal mencapai USD2,4 triliun.
Potensi besar ini harus dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri syariah Tanah Air agar ke depan dapat tampil menjadi solusi utama dalam membangun perekonomian umat, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan sosial yang ada di masyarakat.
Hal ini tentunya akan membantu Indonesia dalam pemulihan ekonomi. “Menyadari potensi itu, presiden telah memberikan arahan sekaligus menjadi visi Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia," ujarnya.
Dia menambahkan, pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang terdiri dari berbagai unsur otoritas dalam bidang keuangan. Tujuannya tak lain untuk mewujudkan visi-misi tersebut.
"KNEKS yang telah diberikan mandat dengan berbagai langkah strategis untuk mengembangkan dan menguatkan ekonomi dan keuangan syariah melalui digitalisasi," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda