Teten Ogah Jadi Follower, Sebut Bisnis Tanaman Hias Bisa Jadi Kekuatan
Senin, 07 Juni 2021 - 02:16 WIB
Menurut Teten, dengan berkoperasi, maka hasil produk petani akan dibeli koperasi secara tunai. “Di sini, kita bersama LPDB-KUMKM yang akan memperkuat keuangan koperasi sebagai offtaker. Bank BNI yang akan masuk di tahapan on farm-nya," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor IPB University, Profesor Arif Satria menyebutkan, kebun percobaan yang digagas IPB University di Desa Sukamantri, Jawa Barat berhasil memberdayakan sebanyak 202 petani tanaman hias.
"Ke depan, kebun percobaan itu diharapkan dapat dikembangkan menjadi pusat edukasi, penelitian, dan agroeduwisata yang dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar," kata Arif.
Ia menambahkan bahwa kebun tersebut merupakan yang terbesar di Indonesia, juga Asia Tenggara. Sebanyak 202 petani tanaman hias di Desa Sukamantri tersebut mendapat bimbingan dari IPB University.
“Saat ini, mereka telah menyuplai tanaman hias ke sejumlah wilayah Indonesia dan ekspor ke luar negeri, dengan omzet yang luar biasa besar,” ujar Prof Arif.
Saat ini, lahan seluas 39,9 hektare di kebun percobaan Sukamantri sudah ditanami melon, nanas, pisang, dukuh, tanaman hias, dan varietas tanaman inovasi IPB University.
"Selama ini, kebun percobaan ini dijadikan tempat pembelajaran untuk para petani tanaman hias di lingkungan Sukamantri. Tidak hanya itu, tempat ini juga dijadikan sebagai tempat uji coba varietas baru di IPB University, sekaligus tempat praktikum dan penelitian dosen," papar Arif.
Selain pemberdayaan masyarakat, kebun percobaan yang ditanami aneka pohon buah tahunan dan non-tahunan ini diharapkan dapat menjadi pusat penelitian, praktikum, serta agroeduwisata yang berdampak pada peningkatan ekonomi warga sekitar.
Bahkan, kebun percobaan ini dianggap berpotensi dikembangkan sebagai model teaching industry. Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI, Sis Apik Wijayanto berharap ekspor tanaman hias dapat terus dikembangkan.
“KUR sektor pertanian di BNI memiliki tingkat NPL 0%. Ternyata, sektor pertanian sangat menjanjikan secara ekonomi dengan kredit yang baik," pungkas Sis.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor IPB University, Profesor Arif Satria menyebutkan, kebun percobaan yang digagas IPB University di Desa Sukamantri, Jawa Barat berhasil memberdayakan sebanyak 202 petani tanaman hias.
"Ke depan, kebun percobaan itu diharapkan dapat dikembangkan menjadi pusat edukasi, penelitian, dan agroeduwisata yang dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar," kata Arif.
Ia menambahkan bahwa kebun tersebut merupakan yang terbesar di Indonesia, juga Asia Tenggara. Sebanyak 202 petani tanaman hias di Desa Sukamantri tersebut mendapat bimbingan dari IPB University.
“Saat ini, mereka telah menyuplai tanaman hias ke sejumlah wilayah Indonesia dan ekspor ke luar negeri, dengan omzet yang luar biasa besar,” ujar Prof Arif.
Saat ini, lahan seluas 39,9 hektare di kebun percobaan Sukamantri sudah ditanami melon, nanas, pisang, dukuh, tanaman hias, dan varietas tanaman inovasi IPB University.
"Selama ini, kebun percobaan ini dijadikan tempat pembelajaran untuk para petani tanaman hias di lingkungan Sukamantri. Tidak hanya itu, tempat ini juga dijadikan sebagai tempat uji coba varietas baru di IPB University, sekaligus tempat praktikum dan penelitian dosen," papar Arif.
Selain pemberdayaan masyarakat, kebun percobaan yang ditanami aneka pohon buah tahunan dan non-tahunan ini diharapkan dapat menjadi pusat penelitian, praktikum, serta agroeduwisata yang berdampak pada peningkatan ekonomi warga sekitar.
Bahkan, kebun percobaan ini dianggap berpotensi dikembangkan sebagai model teaching industry. Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI, Sis Apik Wijayanto berharap ekspor tanaman hias dapat terus dikembangkan.
“KUR sektor pertanian di BNI memiliki tingkat NPL 0%. Ternyata, sektor pertanian sangat menjanjikan secara ekonomi dengan kredit yang baik," pungkas Sis.
tulis komentar anda