Ojo Ngamuk Sik! Ini Lho Alasan Luhut Kenapa RI Banjir TKA China
Selasa, 22 Juni 2021 - 21:44 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan alasan mengapa pemerintah membutuhkan tenaga kerja asing atau TKA dari China untuk menggarap pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik di Halmahera Tengah.
Menurut dia TKA China diperlukan untuk belajar teknologi, dengan demikian tidak tepat jika setiap ada TKA yang masuk kemudian kerjasanya cuma bisa bisa menayalahkan dan marah-marah. "Kita nggak boleh marah-marah. Bagaimanapun juga teknologinya kita harus belajar. Jadi ada alih teknologi," ujar Luhut, Selasa (22/6/2021).
Dia meminta agar IWIP turut membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Halmahera Tengah sehingga ke depan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tangguh mampu menyerap keahlian teknologi. Sebab itu, pihaknya meminta IWIP mendirikan Politeknik seperti di Morowali.
"Saya minta juga untuk IWIP membantu tingkatkan kualitas pendidikan disini dengan membangun politeknik seperti di Morowali. Sehingga nanti anak-anak lokal bisa menikmati pendidikan yang berkualitas," ujar Luhut di Jakarta, Kamis (24/6/2021).
Dengan kondisi kawasan industri yang terintegrasi tersebut, menurut Menko Luhut sudah dapat menjadi tempat praktik yang bagus. "Jadi semua industri strategis seperti ini, nanti harus ada Poltek yang khusus untuk menampung anak-anak di sekitar pabrik agar suatu ketika bisa menggantikan pegawai-pegawai asing di pabrik-pabrik ini," ujarnya.
Namun demikian, dari pengamatannya selama kunjungan itu, dia mengakui bahwa sudah mulai ada tenaga kerja lokal yang bekerja di bagian teknis. "Seperti kita lihat tadi di room control sudah banyak anak-anak kita. Ada yang dari jurusan Matematika, Pariwisata dan macam-macam . Tapi saya minta harus ada sekolah yang khusus agar bisa lebih bagus kedepannya," imbuhnya
Selain minta dibangun Politeknik untuk masyarakat lokal, Menko Luhut juga meminta kepada Vice President PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Kevin He untuk memperhatikan aspek lingkungan. "Saya minta juga kepada Kevin agar lingkungan dijaga sehingga lebih bersih, seperti air pengeluaran dari power plan PLTU agar diperiksa sehingga clean," urainya.
Tak ketinggalan, dia juga minta agar PT IWIP melakukan penanaman mangrove di sekitar kawasan seperti di Kawasan Industri Morowali . "Saya minta juga Pemda bisa terlibat dalam penanaman (mangrove) tersebut," pintanya.
Terakhir, Menko Luhut mengingatkan kepada PT IWIP untuk mengonsumsi kebutuhan industri dari pengusaha lokal seperti seperti telur ayam dan sebagainya. "Saya kira investasi disini akan terus meningkat dan rakyat disini juga harus bisa menikmati," pungkasnya.
Sebagai informasi, selama 2.5 tahun sejak dilakukan peletakan batu pertama, investasi yang digelontorkan oleh gabungan investor Tiongkok (Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi) senilai kurang lebih USD 5 miliar dan akan terus bertambah hingga USD11 miliar.
Menurut dia TKA China diperlukan untuk belajar teknologi, dengan demikian tidak tepat jika setiap ada TKA yang masuk kemudian kerjasanya cuma bisa bisa menayalahkan dan marah-marah. "Kita nggak boleh marah-marah. Bagaimanapun juga teknologinya kita harus belajar. Jadi ada alih teknologi," ujar Luhut, Selasa (22/6/2021).
Dia meminta agar IWIP turut membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Halmahera Tengah sehingga ke depan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang tangguh mampu menyerap keahlian teknologi. Sebab itu, pihaknya meminta IWIP mendirikan Politeknik seperti di Morowali.
"Saya minta juga untuk IWIP membantu tingkatkan kualitas pendidikan disini dengan membangun politeknik seperti di Morowali. Sehingga nanti anak-anak lokal bisa menikmati pendidikan yang berkualitas," ujar Luhut di Jakarta, Kamis (24/6/2021).
Dengan kondisi kawasan industri yang terintegrasi tersebut, menurut Menko Luhut sudah dapat menjadi tempat praktik yang bagus. "Jadi semua industri strategis seperti ini, nanti harus ada Poltek yang khusus untuk menampung anak-anak di sekitar pabrik agar suatu ketika bisa menggantikan pegawai-pegawai asing di pabrik-pabrik ini," ujarnya.
Namun demikian, dari pengamatannya selama kunjungan itu, dia mengakui bahwa sudah mulai ada tenaga kerja lokal yang bekerja di bagian teknis. "Seperti kita lihat tadi di room control sudah banyak anak-anak kita. Ada yang dari jurusan Matematika, Pariwisata dan macam-macam . Tapi saya minta harus ada sekolah yang khusus agar bisa lebih bagus kedepannya," imbuhnya
Selain minta dibangun Politeknik untuk masyarakat lokal, Menko Luhut juga meminta kepada Vice President PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Kevin He untuk memperhatikan aspek lingkungan. "Saya minta juga kepada Kevin agar lingkungan dijaga sehingga lebih bersih, seperti air pengeluaran dari power plan PLTU agar diperiksa sehingga clean," urainya.
Tak ketinggalan, dia juga minta agar PT IWIP melakukan penanaman mangrove di sekitar kawasan seperti di Kawasan Industri Morowali . "Saya minta juga Pemda bisa terlibat dalam penanaman (mangrove) tersebut," pintanya.
Terakhir, Menko Luhut mengingatkan kepada PT IWIP untuk mengonsumsi kebutuhan industri dari pengusaha lokal seperti seperti telur ayam dan sebagainya. "Saya kira investasi disini akan terus meningkat dan rakyat disini juga harus bisa menikmati," pungkasnya.
Sebagai informasi, selama 2.5 tahun sejak dilakukan peletakan batu pertama, investasi yang digelontorkan oleh gabungan investor Tiongkok (Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi) senilai kurang lebih USD 5 miliar dan akan terus bertambah hingga USD11 miliar.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda