Berharap Bantuan Pemerintah, PHRI: Jangan Tunggu Kita Mati
Sabtu, 03 Juli 2021 - 20:45 WIB
JAKARTA - Pengusaha hotel dan restoran kembali meminta pemerintah segera menggelontorkan bantuan demi keberlangsungan sektor usaha tersebut. Pasalnya, dengan diberlakukannya PPKM Darurat , kondisi sektor perhotelan dan restoran yang sudah terpuruk menjadi semakin memburuk.
"Sekarang kita sebenarnya sangat perlu bantuan dari pemerintah karena kita sudah setengah mati. Jangan sampai menunggu kita mati, karena kalau sudah mati nggak bisa lagi dibantu," ujar Wakil Ketua Umum Pengusaha Hotal dan Restoran Indonesia (PHRI) Emil Arifin dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (3/7/2021).
Dia mengatakan, meski pemerintah sudah pernah memberikan insentif berupa keringanan pajak dan dana hibah, hal itu tetap tidak bisa menutupi kerugian yang dialami pengusaha hotel dan restoran.
"Sekarang persoalannya tidak ada cash, tidak ada permintaan. Kita melakukan penghematan. Dulu pernah dikasih dana hibah tetapi banyak masalah. Kita perlu diberikan bantuan berupa uang sewa, subsidi gaji karyawan karena lebih besar pengeluaran daripada pemasukan," ungkapnya.
Emil juga mengaku kebijakan PPKM Darurat ini tidak dikomunikasikan sebelumnya kepada para pelaku usaha di sektor ini. Padahal, kata dia, jika sejak awal pemerintah menjalin komunikasi yang baik, pelaku usaha akan memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan.
"Kalau dari awal pemerintah bilang mau lockdown, saya rasa kami akan mendukung dan diberikan waktu untuk persiapan," tuturnya.
"Sekarang kita sebenarnya sangat perlu bantuan dari pemerintah karena kita sudah setengah mati. Jangan sampai menunggu kita mati, karena kalau sudah mati nggak bisa lagi dibantu," ujar Wakil Ketua Umum Pengusaha Hotal dan Restoran Indonesia (PHRI) Emil Arifin dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (3/7/2021).
Dia mengatakan, meski pemerintah sudah pernah memberikan insentif berupa keringanan pajak dan dana hibah, hal itu tetap tidak bisa menutupi kerugian yang dialami pengusaha hotel dan restoran.
"Sekarang persoalannya tidak ada cash, tidak ada permintaan. Kita melakukan penghematan. Dulu pernah dikasih dana hibah tetapi banyak masalah. Kita perlu diberikan bantuan berupa uang sewa, subsidi gaji karyawan karena lebih besar pengeluaran daripada pemasukan," ungkapnya.
Baca Juga
Emil juga mengaku kebijakan PPKM Darurat ini tidak dikomunikasikan sebelumnya kepada para pelaku usaha di sektor ini. Padahal, kata dia, jika sejak awal pemerintah menjalin komunikasi yang baik, pelaku usaha akan memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan.
"Kalau dari awal pemerintah bilang mau lockdown, saya rasa kami akan mendukung dan diberikan waktu untuk persiapan," tuturnya.
(fai)
tulis komentar anda