Permintaan Hewan Kurban Masih di Bawah 50%
Senin, 12 Juli 2021 - 18:52 WIB
JAKARTA - Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nanang Purus Subendro mengatakan, permintaan hewan kurban hingga saat ini masih di bawah 50% dari jumlah yang disediakan di lapangan. Dia memprediksi penurunan permintaan hewan kurban di tahun ini lebih dari 10%.
"Kami kondisinya harap-harap cemas dimana harapan para peternak yang hadirnya setahun sekali, tetapi melihat sampai hari ini H-8 permintaan hewan kurban masih di bawah 50% dari yang disiapkan di lapangan," ujarnya dalam diskusi Ketersediaan Hewan Kurban Jelang Idul Adha secara virtual, Senin (12/7/2021).
Menurut dia, di tahun 2020 meski sudah ada pandemi namun pihaknya masih optimis karena realisasi di pasar masih cukup bagus. Sementara tahun ini permintaan hewan kurban diprediksi akan lebih turun lagi.
"Memang dari awal para peternak sudah memprediksi akan terjadi penurunan sehingga para pedagang sudah mengantisipasi dengan menurunkan jumlah stok yang ada di lapangan. Tapi ternyata dari yang disiapkan itupun tidak semua terserap," ungkapnya.
Nanang menuturkan, bagi peternak sapi lokal, Idul Adha menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Sedangkan Idul Fitri meski harga daging sapi naik, namun harga sapi masih tetapi flat. Di sisi lain, pelemahan daya beli juga berimbas pada permintaan hewan kurban. "Hewan kurban yang diminati relatif yang kecil dengan harga di bawah Rp23 juta tetapi syaratnya harus gemuk dan sudah dewasa. Itu sudah memenuhi syarat kurban," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksi pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini akan turun 10% menjadi 1,5 juta ekor dibandingkan tahun lalu. Terkait ketersediaan hewan kurban untuk Idul Adha tahun 2021, berdasarkan data yang dihimpun Kementan, total ketersediaan untuk hewan kurban sebanyak 1.767.522 ekor yang terdiri dari sapi lokal dan eks impor, kerbau, kambing, dan domba.
"Jadi jika kita melihat terkait dengan perkiraan jumlah pemotongan hewan kurban yang mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan tahun 2020 dan jika dibandingkan ketersediaan hewan kurban maka ini masih bisa terpenuhi," ujar Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin.
"Kami kondisinya harap-harap cemas dimana harapan para peternak yang hadirnya setahun sekali, tetapi melihat sampai hari ini H-8 permintaan hewan kurban masih di bawah 50% dari yang disiapkan di lapangan," ujarnya dalam diskusi Ketersediaan Hewan Kurban Jelang Idul Adha secara virtual, Senin (12/7/2021).
Menurut dia, di tahun 2020 meski sudah ada pandemi namun pihaknya masih optimis karena realisasi di pasar masih cukup bagus. Sementara tahun ini permintaan hewan kurban diprediksi akan lebih turun lagi.
"Memang dari awal para peternak sudah memprediksi akan terjadi penurunan sehingga para pedagang sudah mengantisipasi dengan menurunkan jumlah stok yang ada di lapangan. Tapi ternyata dari yang disiapkan itupun tidak semua terserap," ungkapnya.
Nanang menuturkan, bagi peternak sapi lokal, Idul Adha menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Sedangkan Idul Fitri meski harga daging sapi naik, namun harga sapi masih tetapi flat. Di sisi lain, pelemahan daya beli juga berimbas pada permintaan hewan kurban. "Hewan kurban yang diminati relatif yang kecil dengan harga di bawah Rp23 juta tetapi syaratnya harus gemuk dan sudah dewasa. Itu sudah memenuhi syarat kurban," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) memproyeksi pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini akan turun 10% menjadi 1,5 juta ekor dibandingkan tahun lalu. Terkait ketersediaan hewan kurban untuk Idul Adha tahun 2021, berdasarkan data yang dihimpun Kementan, total ketersediaan untuk hewan kurban sebanyak 1.767.522 ekor yang terdiri dari sapi lokal dan eks impor, kerbau, kambing, dan domba.
"Jadi jika kita melihat terkait dengan perkiraan jumlah pemotongan hewan kurban yang mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan tahun 2020 dan jika dibandingkan ketersediaan hewan kurban maka ini masih bisa terpenuhi," ujar Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin.
(nng)
tulis komentar anda