Singapura Duduki Peringkat Pertama Investasi di Indonesia
Selasa, 27 Juli 2021 - 14:20 WIB
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan Singapura menjadi negara teratas yang berinvestasi di Indonesia pada kuartal II-2021 dengan persentase 26,4%. Total investasinya mencapai USD 2,1 miliar. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pada posisi kedua diisi oleh Hongkong dan ketiga ditempati oleh Belanda.
Rinciannya, Singapura USD2,1 miliar, Hongkong USD1,4 miliar dan Belanda sebesar USD1,1 miliar. "Singapura masih tetap nomor 1, nah menariknya Belanda menggeser Jepang di posisi tiga," kata Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (27/7/2021).
Kementerian Investasi juga mencatat investasi di luar Pulau Jawa lebih dominan sebesar 51% dengan nilai investasi sebesar Rp113,8 triliun, naik 24,6% dibanding tahun lalu. "Di Pulau Jawa Sendiri tercatat sebesar 109,2 triliun atau 49%, naik 8,6% dibanding tahun lalu," katanya
Lalu, investasi terbesar di kuartal II, yakni Perumahan Kawasan Industri dan Perkantoran Rp31,3 triliun (14%) Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatan Rp29,7 triliun (13,3%), Transportasi Gudang dan Telekomunikasi Rp27,9 triliun (12,5%). Listrik Gas dan Air Rp24,1 triliun (10,8%). Pertambangan Rp20,3 triliun (9,1%).
"Ini untuk industri, ini jawaban, bukan kacang goreng. Lalu sektor pertambangan ini jadi prioritas kami yang kami dorong betul-betul. Bangun nikel untuk jadi basis baterai mobil di Indonesia," tandasnya.
Rinciannya, Singapura USD2,1 miliar, Hongkong USD1,4 miliar dan Belanda sebesar USD1,1 miliar. "Singapura masih tetap nomor 1, nah menariknya Belanda menggeser Jepang di posisi tiga," kata Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dalam dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (27/7/2021).
Kementerian Investasi juga mencatat investasi di luar Pulau Jawa lebih dominan sebesar 51% dengan nilai investasi sebesar Rp113,8 triliun, naik 24,6% dibanding tahun lalu. "Di Pulau Jawa Sendiri tercatat sebesar 109,2 triliun atau 49%, naik 8,6% dibanding tahun lalu," katanya
Lalu, investasi terbesar di kuartal II, yakni Perumahan Kawasan Industri dan Perkantoran Rp31,3 triliun (14%) Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatan Rp29,7 triliun (13,3%), Transportasi Gudang dan Telekomunikasi Rp27,9 triliun (12,5%). Listrik Gas dan Air Rp24,1 triliun (10,8%). Pertambangan Rp20,3 triliun (9,1%).
"Ini untuk industri, ini jawaban, bukan kacang goreng. Lalu sektor pertambangan ini jadi prioritas kami yang kami dorong betul-betul. Bangun nikel untuk jadi basis baterai mobil di Indonesia," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda