Dorong Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Disarankan Turunkan Harga BBM
Selasa, 21 April 2020 - 08:25 WIB
Pada awal April telah terjadi perundingan OPEC+ mengenai produksi minyak dunia dalam kaitannya dengan pandemi korona yang telah bersepakat untuk memotong produksi minyak dunia sebesar 9,7 juta barel per hari pada Mei dan Juni 2020 dan tidak menutup kemungkinan bisa diperpanjang. Namun hasil perundingan tersebut belum memberi efek perubahan harga minyak karena permintaan yang menurun akibat Covid-19 yang menyebabkan banyak negara menerapkan kebijakan lockdown serta adanya dampak dari melemahnya perekonomian global.
“Meski begitu pemerintah terus mendukung penyediaan subsidi dan kompensasi harga BBM dengan jumlah yang kian meningkat yang disebabkan tingginya minyak bila dibandingkan harga jual BBM di dalam negeri,” kata dia.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sempat menyatakan penurunan harga BBM berada di tangan pemerintah. Pihaknya mengaku bahwa sampai saat ini belum ada penyesuaian harga BBM. “Harga BBM itu mengikuti regulasi. Kami setiap bulan mengikuti formula harga dari Kementerian ESDM,” kata dia.
Meski begitu pihaknya mengaku perusahaan telah memberikan diskon harga BBM. “Secara korporasi kami kasih diskon. Jadi kami melakukan langkah-langkah dengan memberikan diskon,” kata dia.
Tim Harga Minyak Indonesia sebelumnya telah menetapkan harga acuan minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada Maret 2020 sebesar USD34,23 per barel atau turun 39,5% bila dibandingkan dengan Februari 2020 sebesar USD56,61 per barel. Penurunan harga minyak mentah tersebut salah satunya akibat dari kebijakan karantina wilayah di sejumlah negara karena dampak meluasnya wabah korona. Selain itu pembatasan perjalanan atau travel restriction antarnegara juga berakibat menurunnya permintaan minyak mentah di pasar global.
Tim Harga Minyak Indonesia juga melaporkan perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Maret 2020 bila dibandingkan dengan bulan Februari 2020. Untuk minyak jenis Brent turun sebesar USD23,61 per barel dari USD55,44 per barel menjadi USD31,83 per barel. Selanjutnya WTI (Nymex) turun sebesar USD20,09 per barel dari USD50,54 per barel menjadi USD30,45 per barel. Kemudian Basket OPEC turun sebesar USD21,03 per barel dari USD55,49 per barel menjadi USD34,46 per barel dan Brent (ICE) turun sebesar USD21,75 per barel dari USD55,48 per barel menjadi USD33,73 per barel. (Nanang Wijayanto)
“Meski begitu pemerintah terus mendukung penyediaan subsidi dan kompensasi harga BBM dengan jumlah yang kian meningkat yang disebabkan tingginya minyak bila dibandingkan harga jual BBM di dalam negeri,” kata dia.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sempat menyatakan penurunan harga BBM berada di tangan pemerintah. Pihaknya mengaku bahwa sampai saat ini belum ada penyesuaian harga BBM. “Harga BBM itu mengikuti regulasi. Kami setiap bulan mengikuti formula harga dari Kementerian ESDM,” kata dia.
Meski begitu pihaknya mengaku perusahaan telah memberikan diskon harga BBM. “Secara korporasi kami kasih diskon. Jadi kami melakukan langkah-langkah dengan memberikan diskon,” kata dia.
Tim Harga Minyak Indonesia sebelumnya telah menetapkan harga acuan minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada Maret 2020 sebesar USD34,23 per barel atau turun 39,5% bila dibandingkan dengan Februari 2020 sebesar USD56,61 per barel. Penurunan harga minyak mentah tersebut salah satunya akibat dari kebijakan karantina wilayah di sejumlah negara karena dampak meluasnya wabah korona. Selain itu pembatasan perjalanan atau travel restriction antarnegara juga berakibat menurunnya permintaan minyak mentah di pasar global.
Tim Harga Minyak Indonesia juga melaporkan perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Maret 2020 bila dibandingkan dengan bulan Februari 2020. Untuk minyak jenis Brent turun sebesar USD23,61 per barel dari USD55,44 per barel menjadi USD31,83 per barel. Selanjutnya WTI (Nymex) turun sebesar USD20,09 per barel dari USD50,54 per barel menjadi USD30,45 per barel. Kemudian Basket OPEC turun sebesar USD21,03 per barel dari USD55,49 per barel menjadi USD34,46 per barel dan Brent (ICE) turun sebesar USD21,75 per barel dari USD55,48 per barel menjadi USD33,73 per barel. (Nanang Wijayanto)
(ysw)
tulis komentar anda