Bekti Sutikna Ungkap Scalping Saham Mudah Asal Konsisten
Senin, 02 Agustus 2021 - 06:30 WIB
JAKARTA - Bekti Sutikna tak terlahir sebagai full time scalper. Namun, sebelumnya selama menjadi full time trader, Bekti menghabiskan waktu hampir setiap hari untuk memantau pergerakan saham .
Sebagai gambaran, scalping merupakan strategi jual beli saham dengan cara membeli kemudian menjualnya lagi dalam waktu singkat. Strategi ini biasanya ditempuh oleh trader yang ingin cepat mendapatkan keuntungan.
Bekti mengibaratkan pekerjaannya saat ini seperti orang yang membuka lapak di pasar. Pada waktu pembukaan perdagangan, dia melakukan transaksi beli. Sedangkan saat penutupan, Bekti melakukan aksi jual.
Selama menjadi full time trader, dia mengaku sempat merugi, apalagi bila kondisi IHSG amblas. Jumlah kerugian paling banyak yang dialaminya mencapai Rp1,5 miliar per hari. Kerugian bisa lebih besar kalau Bekti tidak langsung menjual sahamnya.
“Saya pernah mengalami menginapkan saham ketika market sore hari tutup, lalu ada sentimen dari bursa luar negeri buruk, sentimen turun, berita negatif muncul, paginya pas open langsung rontok. Jadi, saya pilih untuk beli pagi dan langsung jual sore,” ujarnya saat diskusi Scalping x Bektomology, Minggu (1/8/2021).
Sebagai full time trader, Bekti pun menyebut dia jarang berinteraksi dengan lingkungan luar. Pekerjaannya mengharuskan di berada di depan monitor. Bagi trader pemula yang ingin terjun ke saham dengan konsisten, Bekti menyarankan cara dasar scalping sebagai berikut:
1. Screening saham dengan mencari news atau berita di malam hari.
Sebagai gambaran, scalping merupakan strategi jual beli saham dengan cara membeli kemudian menjualnya lagi dalam waktu singkat. Strategi ini biasanya ditempuh oleh trader yang ingin cepat mendapatkan keuntungan.
Bekti mengibaratkan pekerjaannya saat ini seperti orang yang membuka lapak di pasar. Pada waktu pembukaan perdagangan, dia melakukan transaksi beli. Sedangkan saat penutupan, Bekti melakukan aksi jual.
Selama menjadi full time trader, dia mengaku sempat merugi, apalagi bila kondisi IHSG amblas. Jumlah kerugian paling banyak yang dialaminya mencapai Rp1,5 miliar per hari. Kerugian bisa lebih besar kalau Bekti tidak langsung menjual sahamnya.
“Saya pernah mengalami menginapkan saham ketika market sore hari tutup, lalu ada sentimen dari bursa luar negeri buruk, sentimen turun, berita negatif muncul, paginya pas open langsung rontok. Jadi, saya pilih untuk beli pagi dan langsung jual sore,” ujarnya saat diskusi Scalping x Bektomology, Minggu (1/8/2021).
Sebagai full time trader, Bekti pun menyebut dia jarang berinteraksi dengan lingkungan luar. Pekerjaannya mengharuskan di berada di depan monitor. Bagi trader pemula yang ingin terjun ke saham dengan konsisten, Bekti menyarankan cara dasar scalping sebagai berikut:
1. Screening saham dengan mencari news atau berita di malam hari.
tulis komentar anda