JK Sebut Ada Pasar Malam Plasma Konvalesen di PMI
Kamis, 05 Agustus 2021 - 09:06 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, kebutuhan plasma konvalesen untuk terapi penderita Covid-19 cukup tinggi. PMI mencatat, stok plasma konvalesen di jaringan PMI seluruh Indonesia hanya berkisar 100 hingga 150 kantong plasma.
Berdasarkan kalkulasi, PMI membutuhkan 1.000 donor plasma konvalesen per hari untuk memenuhi kebutuhan para penderita Covid-19. Saat ini rata-rata donor plasma konvalesen baru mencapai 600-an per hari dengan 81 alat Aferesis yang dimiliki.
Baca juga:Banding Ditolak, Habib Rizieq Tetap Dihukum Bayar Denda Rp20 Juta
JK menerangkan beberapa hari terakhir ini PMI dipadati oleh orang-orang yang membutuhkan plasma konvalesen. Dari pengamatannya saat berkunjung pukul 22.00 WIB, antrean panjang hingga dini hari.
“Belum lama ini saya berkunjung ke PMI sekitar pukul 22.00 WIB, antrean di PMI ibarat orang mencari bansos sembako. Panjang antrean dari tengah malam dan itu langsung sampai jam 4 pagi,” ujarnya pada acara penandatanganan nota kesepahaman kerja Kadin Indonesia dengan PMI, dikutip Kamis (5/8/2021).
JK menuturkan tingginya kebutuhan darah dan konvalesen menyebabkan situasi PMI seperti di pasar malam. Kata JK, PMI di Jakarta melayani kebutuhan kantong darah biasa dan plasma konvalesen.
Baca juga:Menanti Harga Ideal Mobil-mobil Listrik di Indonesia
"Karena ada 2, kita tiap hari Jakarta butuh 1.000 kantong donor darah biasa. Dan kita butuh kira-kira 300 untuk menjaga antrean, 300 plasma konvalesen. Karena itulah seperti pasar malam di Kramat, pasar malam. Jam 10 kita datang masih keras, ramai sekali" terang JK.
Untuk memaksimalkan ketersediaan plasma konvalesen, PMI telah melayangkan surat kepada berbagai lembaga untuk menggerakkan donor plasma di lingkungan masing-masing.
Berdasarkan kalkulasi, PMI membutuhkan 1.000 donor plasma konvalesen per hari untuk memenuhi kebutuhan para penderita Covid-19. Saat ini rata-rata donor plasma konvalesen baru mencapai 600-an per hari dengan 81 alat Aferesis yang dimiliki.
Baca juga:Banding Ditolak, Habib Rizieq Tetap Dihukum Bayar Denda Rp20 Juta
JK menerangkan beberapa hari terakhir ini PMI dipadati oleh orang-orang yang membutuhkan plasma konvalesen. Dari pengamatannya saat berkunjung pukul 22.00 WIB, antrean panjang hingga dini hari.
“Belum lama ini saya berkunjung ke PMI sekitar pukul 22.00 WIB, antrean di PMI ibarat orang mencari bansos sembako. Panjang antrean dari tengah malam dan itu langsung sampai jam 4 pagi,” ujarnya pada acara penandatanganan nota kesepahaman kerja Kadin Indonesia dengan PMI, dikutip Kamis (5/8/2021).
JK menuturkan tingginya kebutuhan darah dan konvalesen menyebabkan situasi PMI seperti di pasar malam. Kata JK, PMI di Jakarta melayani kebutuhan kantong darah biasa dan plasma konvalesen.
Baca juga:Menanti Harga Ideal Mobil-mobil Listrik di Indonesia
"Karena ada 2, kita tiap hari Jakarta butuh 1.000 kantong donor darah biasa. Dan kita butuh kira-kira 300 untuk menjaga antrean, 300 plasma konvalesen. Karena itulah seperti pasar malam di Kramat, pasar malam. Jam 10 kita datang masih keras, ramai sekali" terang JK.
Untuk memaksimalkan ketersediaan plasma konvalesen, PMI telah melayangkan surat kepada berbagai lembaga untuk menggerakkan donor plasma di lingkungan masing-masing.
(uka)
tulis komentar anda