Jaga Kepercayaan Investor Pasar Modal, Ini 3 Program Andalan OJK
Kamis, 05 Agustus 2021 - 10:47 WIB
JAKARTA - Seiring dengan meningkatnya jumlah investor yang didominasi kalangan milenial dan Gen Z, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong seluruh stakeholder untuk menjaga kepercayaan investor di pasar modal Indonesia. Bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FKPPPK), OJK pun menyiapkan 3 program guna mewujudkan hal itu.
"Tentu saja naiknya jumlah investor pasar modal ini menggembirakan namun harus dibarengi dengan penerapan 3 program utama dalam menjaga kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia," kata Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara, dalam Webinar Edukasi Keuangan "Like It" secara virtual di Youtube Jasa Keuangan, Kamis (5/8/2021).
Program pertama, jelas dia, adalah peningkatan literasi keuangan masyarakat, khususnya di pasar modal. Tirta meyakini bahwa dengan literasi keuangan, investor akan semakin cakap dalam pengambilan keputusan investasi.
Kedua, OJK sedang berupaya untuk memperluas akses keuangan khususnya produk pasar modal. Menurut Tirta, pendalaman dan perluasan instrumen investasi merupakan hal yang krusial. Baginya, langkah ini dapat memberikan alternatif instrumen yang banyak dengan informasi yang lengkap dan merata
"Dalam situasi pandemi seperti ini, ketersediaan produk investasi yang aksesible, fleksibel dan affordible merupakan hal yang krusial. Kita akan terus mendorong upaya pendalaman pasar keuangan melalui FKPPPK. Hal ini penting untuk memberikan alternatif instrumen investasi yang lebih banyak, informasi yang lengkap," ungkapnya.
Ketiga, inklusi keuangan. Tirta melihat perlunya sinergi antara regulator, pemerintah, dan juga industri jasa keuangan, sejalan dengan maraknya produk investasi yang bersifat hybrid.
Tirta menegaskan bahwa OJK akan terus membuat regulasi yang relevan untuk kemajuan sektor keuangan serta dapat merespons pengaduan konsumen.
"Menyikapi semakin banyaknya produk investasi yang bersifat hybrid, maka sinergi diantara regulator, pemerintah, dan juga industri, sudah menjadi keharusan. Kita ditantang untuk selalu membuat regulasi yang relevan untuk kemajuan sektor keuangan serta harus mampu mengawasinya, dan dapat merespons pengaduan konsumen dengan baik dan tepat waktu," tuturnya.
Dia menambahkan, OJK bersama dengan lembaga lain akan terus mendorong upaya pemberantasan investasi ilegal melalui Satgas Waspada Investasi.
"Hal ini penting mengingat tindakan melawan hukum di bidang penghimpunan dana dan pengelolaan investasi sebagian besar bersifat lintas lembaga atau kementerian, maka kerja sama dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan multak dilakukan," tandasnya.
"Tentu saja naiknya jumlah investor pasar modal ini menggembirakan namun harus dibarengi dengan penerapan 3 program utama dalam menjaga kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia," kata Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara, dalam Webinar Edukasi Keuangan "Like It" secara virtual di Youtube Jasa Keuangan, Kamis (5/8/2021).
Program pertama, jelas dia, adalah peningkatan literasi keuangan masyarakat, khususnya di pasar modal. Tirta meyakini bahwa dengan literasi keuangan, investor akan semakin cakap dalam pengambilan keputusan investasi.
Kedua, OJK sedang berupaya untuk memperluas akses keuangan khususnya produk pasar modal. Menurut Tirta, pendalaman dan perluasan instrumen investasi merupakan hal yang krusial. Baginya, langkah ini dapat memberikan alternatif instrumen yang banyak dengan informasi yang lengkap dan merata
"Dalam situasi pandemi seperti ini, ketersediaan produk investasi yang aksesible, fleksibel dan affordible merupakan hal yang krusial. Kita akan terus mendorong upaya pendalaman pasar keuangan melalui FKPPPK. Hal ini penting untuk memberikan alternatif instrumen investasi yang lebih banyak, informasi yang lengkap," ungkapnya.
Ketiga, inklusi keuangan. Tirta melihat perlunya sinergi antara regulator, pemerintah, dan juga industri jasa keuangan, sejalan dengan maraknya produk investasi yang bersifat hybrid.
Tirta menegaskan bahwa OJK akan terus membuat regulasi yang relevan untuk kemajuan sektor keuangan serta dapat merespons pengaduan konsumen.
"Menyikapi semakin banyaknya produk investasi yang bersifat hybrid, maka sinergi diantara regulator, pemerintah, dan juga industri, sudah menjadi keharusan. Kita ditantang untuk selalu membuat regulasi yang relevan untuk kemajuan sektor keuangan serta harus mampu mengawasinya, dan dapat merespons pengaduan konsumen dengan baik dan tepat waktu," tuturnya.
Dia menambahkan, OJK bersama dengan lembaga lain akan terus mendorong upaya pemberantasan investasi ilegal melalui Satgas Waspada Investasi.
"Hal ini penting mengingat tindakan melawan hukum di bidang penghimpunan dana dan pengelolaan investasi sebagian besar bersifat lintas lembaga atau kementerian, maka kerja sama dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan multak dilakukan," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda