Pertanian Tumbuh 14,2% di Kuartal II, Mentan SYL: Semangat Tani Kita Cukup Baik
Jum'at, 06 Agustus 2021 - 07:15 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebutkan bahwa budidaya dan produktivitas pertanian di Indonesia tidak pernah mengalami penurunan, bahkan membaik dari kuartal ke kuartal.
Mentan menuturkan, menurut laporan usaha kuartal II/2021, sektor pertanian tumbuh 14,27% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan menyumbangkan 12,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Penting untuk diketahui bahwa kita cukup terjaga dengan baik, semangat tani kita cukup baik. Koordinasi sesuai perintah bapak presiden sampai ke tingkat bupati berjalan dengan baik," ujarnya, Kamis (5/8/2921).
Selanjutnya, Mentan menyebutkan, jika sektor pertanian sedang mengalami kemunduran, biasanya hal itu terkait sudah selesainya masa panen, dan menunggu musim tanam.
"Jika terjadi penurunan itu karena kita sudah selesai panen. Musim tanam (MT) pertama dan kita mulai masuk musim tanam kedua mulai Juli sampai Desember, dan itu akan naik," tukasnya.
Untuk memacu perdagangan lebih optimal, dan menyambut MT II, Mentan sedang mengembangkan koperasi-koperasi pertanian untuk mendapatkan skala ekonomi yang terjaga dan margin petani keuntungan yang lebih baik.
"Untuk petani yang lebih baik, maka koperasi pertanian harus dilakukan pada semua daerah terutama daerah penunjang, baik penunjang ekspor mau pun penunjang ketahanan pangan utama," tandasnya.
Menurut dia, Kementan saat ini sudah melakukan pemetaan untuk mengklasifikasikan daerah-daerah penunjang, hingga daerah defisit. "Jadi ada daerah-daerah dalam maping yang sudah kami lakukan, yang mana daerah sentral, mana daerah penunjang, yang mana daerah defisit, dan kami akan bermain di sektor itu," pungkasnya.
Mentan menuturkan, menurut laporan usaha kuartal II/2021, sektor pertanian tumbuh 14,27% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan menyumbangkan 12,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Penting untuk diketahui bahwa kita cukup terjaga dengan baik, semangat tani kita cukup baik. Koordinasi sesuai perintah bapak presiden sampai ke tingkat bupati berjalan dengan baik," ujarnya, Kamis (5/8/2921).
Selanjutnya, Mentan menyebutkan, jika sektor pertanian sedang mengalami kemunduran, biasanya hal itu terkait sudah selesainya masa panen, dan menunggu musim tanam.
"Jika terjadi penurunan itu karena kita sudah selesai panen. Musim tanam (MT) pertama dan kita mulai masuk musim tanam kedua mulai Juli sampai Desember, dan itu akan naik," tukasnya.
Untuk memacu perdagangan lebih optimal, dan menyambut MT II, Mentan sedang mengembangkan koperasi-koperasi pertanian untuk mendapatkan skala ekonomi yang terjaga dan margin petani keuntungan yang lebih baik.
"Untuk petani yang lebih baik, maka koperasi pertanian harus dilakukan pada semua daerah terutama daerah penunjang, baik penunjang ekspor mau pun penunjang ketahanan pangan utama," tandasnya.
Menurut dia, Kementan saat ini sudah melakukan pemetaan untuk mengklasifikasikan daerah-daerah penunjang, hingga daerah defisit. "Jadi ada daerah-daerah dalam maping yang sudah kami lakukan, yang mana daerah sentral, mana daerah penunjang, yang mana daerah defisit, dan kami akan bermain di sektor itu," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda