Pesaing Tesla, Mobil Listrik Asal China Li Auto IPO di Bursa Hongkong

Kamis, 12 Agustus 2021 - 14:57 WIB
Ilustrasi salah satu mobil listrik Li Auto. FOTO/Market Watch
JAKARTA - Li Auto perusahaan mobil listrik asal China melantai di bursa Hong Kong Kamis (12/8). Namun demikian, harga saham Li Auto tertekan usai penjualan saham perdana karena peraturan Beijing terhadap perusahaan teknologi dan industri lainnya.

Dilansir dari The Business Times, perusahaan akan mengumpulkan dana IPO US$1,5 miliar namun sahamnya merosot ke HK116,80 pada awal perdagangan, turun dari harga IPO HK$118. Li Auto menjadi salah satu dari banyak perusahaan yang melakukan IPO sekunder selama setahun terakhir karena perusahaan menjaga risiko dikeluarkan dari bursa AS.

Berdasarkan laporan South China Morning Post, mobil listrik China itu telah menetapkan harga akhir IPO Hong Kong pada HK$118 per saham. Penetapan harga akhir itu memungkinkannya untuk mengumpulkan dana HK$11,8 miliar (US$1,5 miliar), melampauiUS$1,1 miliar yang diperolehnya di bursa Nasdaqdi AS setahun yang lalu.

Baca Juga: Mundur Lagi, Produksi Tesla Cybetruck Digeser Tahun Depan

Li Auto menetapkan harga IPO Hong Kong dengan diskon 3,2 persen dari harga penutupan AS hari Kamis sebesar US$31,35, dua sumber terpisah mengatakan kepada South China Morning Post. Masing-masing saham penyimpanan Amerika (ADS) mewakili dua saham biasa.



Start-up yang berbasis di Beijing ini menerbitkan 100 juta saham kepada investor, dengan opsi penjatahan berlebih untuk menjual hingga 15 juta lebih jika ada permintaan yang cukup kuat.

Porsi ritel dari penawaran, yang ditutup untuk investor hari ini, mewakili 10 persen dari semua saham yang ditawarkan, sedangkan sisanya untuk investor internasional.

Ini akan diperdagangkan di papan utama bursa Hong Kong di bawah kode saham 2015, tahun perusahaan didirikan. Debut perdagangan dijadwalkan pada 12 Agustus

“Harga akhir ditetapkan dengan diskon tipis dari penutupan AS. Ini tidak terlalu menarik dan perdagangan debut di Hong Kong minggu depan mungkin tidak terlalu kuat,” kata Louis Tse Ming-kwong, direktur pelaksana Wealthy Securities.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More