Pesaing Tesla, Mobil Listrik Asal China Li Auto IPO di Bursa Hongkong
Kamis, 12 Agustus 2021 - 14:57 WIB
Perusahaan tersebut masih merupakan perusahaan baru. Investor Hong Kong cenderung menyambut perusahaan yang lebih mapan. Bagi mereka yang ingin berinvestasi di pembuat kendaraan listrik, BYD terlihat lebih menarik. BYD, salah satu rival China daratan Li Auto, melonjak ke rekor tertinggi HK$295 pekan lalu karena investor menganggap sektor ini sebagai tempat yang aman dari tindakan keras regulasi China di sektor internet dan pendidikan.
Li Auto adalah pembuat mobil listrik China kedua yang mencari dual-primary listing di Hong Kong, setelah saingannya yang berbasis di Guangzhou, Xpeng, menyelesaikan IPO senilai US$1,8 miliar dan terdaftar di papan utama pada Juli.
Pencatatan di Hong Kong memungkinkan perusahaan China yang terdaftar di AS untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko delisting dari bursa AS. Undang-undang yang diperkenalkan akhir tahun lalu di AS berupaya untuk menghapus perusahaan China yang gagal lulus tinjauan audit AS selama tiga tahun berturut-turut.
Li Auto dan Xpeng melaporkan rekor pengiriman bulanan untuk bulan Juli karena pembuat mobil listrik memposisikan diri untuk memanfaatkan lonjakan penjualan di China. Namun, investor dalam IPO Li Auto harus mempertimbangkan sisi negatifnya karena perusahaan belum menghasilkan untung.
"Kami belum untung sejak awal. Kami mungkin tidak menghasilkan pendapatan yang cukup atau [kami mungkin] terus mengalami kerugian besar karena sejumlah alasan, termasuk kurangnya permintaan untuk kendaraan kami [dan] meningkatnya persaingan," kata perusahaan dalam prospektusnya.
Baca Juga: Taliban Geledah Pintu ke Pintu Cari Wanita Afghanistan untuk Budak Seks
Selama tiga bulan yang berakhir Maret, kerugian bersih Li Auto memburuk menjadi 360 juta yuan (USD54,9 juta) dari 77,1 juta yuan pada periode yang sama tahun lalu. Kerugian bersihnya untuk tahun penuh 2020 adalah 151,7 juta yuan.
Li Auto berencana untuk menggunakan hasil bersih dari IPO untuk penelitian dan pengembangan yang mencakup teknologi pengisian cepat dan mengemudi otonom, serta memperluas toko ritel dan pemasarannya. Goldman Sachs dan CICC adalah sponsor bersama dari kesepakatan, sementara UBS adalah penasihat keuangan.
Li Auto adalah pembuat mobil listrik China kedua yang mencari dual-primary listing di Hong Kong, setelah saingannya yang berbasis di Guangzhou, Xpeng, menyelesaikan IPO senilai US$1,8 miliar dan terdaftar di papan utama pada Juli.
Pencatatan di Hong Kong memungkinkan perusahaan China yang terdaftar di AS untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko delisting dari bursa AS. Undang-undang yang diperkenalkan akhir tahun lalu di AS berupaya untuk menghapus perusahaan China yang gagal lulus tinjauan audit AS selama tiga tahun berturut-turut.
Li Auto dan Xpeng melaporkan rekor pengiriman bulanan untuk bulan Juli karena pembuat mobil listrik memposisikan diri untuk memanfaatkan lonjakan penjualan di China. Namun, investor dalam IPO Li Auto harus mempertimbangkan sisi negatifnya karena perusahaan belum menghasilkan untung.
"Kami belum untung sejak awal. Kami mungkin tidak menghasilkan pendapatan yang cukup atau [kami mungkin] terus mengalami kerugian besar karena sejumlah alasan, termasuk kurangnya permintaan untuk kendaraan kami [dan] meningkatnya persaingan," kata perusahaan dalam prospektusnya.
Baca Juga: Taliban Geledah Pintu ke Pintu Cari Wanita Afghanistan untuk Budak Seks
Selama tiga bulan yang berakhir Maret, kerugian bersih Li Auto memburuk menjadi 360 juta yuan (USD54,9 juta) dari 77,1 juta yuan pada periode yang sama tahun lalu. Kerugian bersihnya untuk tahun penuh 2020 adalah 151,7 juta yuan.
Li Auto berencana untuk menggunakan hasil bersih dari IPO untuk penelitian dan pengembangan yang mencakup teknologi pengisian cepat dan mengemudi otonom, serta memperluas toko ritel dan pemasarannya. Goldman Sachs dan CICC adalah sponsor bersama dari kesepakatan, sementara UBS adalah penasihat keuangan.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda