Imbal Hasil Surat Utang AS Jadi Pemacu Perekonomian
Sabtu, 14 Agustus 2021 - 14:03 WIB
JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dimungkinkan mendapat 'angin segar kedua' sejalan dengan penguatan ekonomi terutama dalam mendukung imbal hasil surat utang pemerintah AS.
Hal ini mengangkat nilai sejumlah saham-saham siklikal yang sebelumnya mengalami stagnansi dalam beberapa bulan terakhir setelah reli yang ketat pada awal 2021.
Seperti misalnya saham-saham keuangan, energi, dan lainnya dalam indeks S&P 500 terpantau naik 5,5% dari posisi terendahnya bulan Juli lalu. Peningkatan ini mengungguli sektor teknologi dalam sepekan terakhir. Nilai indeks naik 18% tahun ini (year-to-date).
Peningkatan ini menandai adanya pemulihan ekonomi yang pada dasarnya telah terlihat sejak akhir 2020 menyusul meningkatnya imbal hasil treasury yang naik 20 poin mencapai 1,36% untuk benchmark Treasury AS 10-tahun.
"Saya pikir akan ada lompatan ke depan," kata Matt Peron, Director of Research Janus Henderson Investors, dilansir Reuters, Sabtu (14/8/2021). Peron memandang nilai yield treasury AS saat ini akan meningkat dalam enam bulan ke depan. "Masih ada sisa waktu di masa depan." tegasnya.
Peningkatan imbal hasil Treasury sering dipandang sebagai tanda optimisme ekonomi yang juga dapat meningkatkan nilai saham-saham. Investor dipercaya akan mencermati nilai imbal hasil ini.
Hasil yang tinggi secara khusus juga menguntungkan margin perbankan yang cenderung dapat memicu nilai indeks saham. Investor juga dimungkinkan meyakini ada prospek cerah nilai saham di masa depan menyusul program vaksinasi yang telah menyebar luas.
Hal ini mengangkat nilai sejumlah saham-saham siklikal yang sebelumnya mengalami stagnansi dalam beberapa bulan terakhir setelah reli yang ketat pada awal 2021.
Seperti misalnya saham-saham keuangan, energi, dan lainnya dalam indeks S&P 500 terpantau naik 5,5% dari posisi terendahnya bulan Juli lalu. Peningkatan ini mengungguli sektor teknologi dalam sepekan terakhir. Nilai indeks naik 18% tahun ini (year-to-date).
Peningkatan ini menandai adanya pemulihan ekonomi yang pada dasarnya telah terlihat sejak akhir 2020 menyusul meningkatnya imbal hasil treasury yang naik 20 poin mencapai 1,36% untuk benchmark Treasury AS 10-tahun.
"Saya pikir akan ada lompatan ke depan," kata Matt Peron, Director of Research Janus Henderson Investors, dilansir Reuters, Sabtu (14/8/2021). Peron memandang nilai yield treasury AS saat ini akan meningkat dalam enam bulan ke depan. "Masih ada sisa waktu di masa depan." tegasnya.
Peningkatan imbal hasil Treasury sering dipandang sebagai tanda optimisme ekonomi yang juga dapat meningkatkan nilai saham-saham. Investor dipercaya akan mencermati nilai imbal hasil ini.
Hasil yang tinggi secara khusus juga menguntungkan margin perbankan yang cenderung dapat memicu nilai indeks saham. Investor juga dimungkinkan meyakini ada prospek cerah nilai saham di masa depan menyusul program vaksinasi yang telah menyebar luas.
tulis komentar anda