Pikat Pengunjung, Turki Gencarkan Sertifikasi Pariwisata Aman
Minggu, 15 Agustus 2021 - 14:51 WIB
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berkecamuk, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Badan Pengembangan dan Promosi Pariwisata Turki (TGA) berupaya membangkitkan industri pariwisata yang berkontribusi 5% terhadap perekonomian Turki.
Program “Sertifikasi Pariwisata Aman” yang baru-baru ini dilaksanakan diharapkan dapat meyakinkan wisatawan untuk kembali berkunjung. Program ini terdiri dari seperangkat protokol dan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah, sertifikasi praktik pariwisata yang aman untuk semua tamu asing dan domestik, dan mencakup seluruh masa tinggal mereka.
Mengutip Reuters pada Jumat (6/8), Menteri Pariwisata Nuri Ersoy mengatakan bahwa Turki masih konsisten dengan target 25 juta pengunjung tahun ini dan pendapatan pariwisata sebesar USD20 miliar.
Namun, berdasarkan data resmi, capaian angka kunjungan masih jauh dari target. Hingga semester pertama 2021, kedatangan asing baru sebanyak 5,7 juta pengunjung dan pendapatan USD5,5 miliar.
Turki yang telah lama dikenal karena keindahan dan keragaman pemandangannya, kekayaan sejarah dan budayanya, dan lokasi geografisnya yang unik yang menjangkau dua benua, memang menjadi salah satu tujuan wisata peringkat atas di dunia.
Selama ini, wisatawan terbanyak yang mengunjungi Turki adalah orang Inggris, diikuti Rusia dan Jerman. Menurut data resmi, pada 2019 lebih dari 2,5 juta pengunjung datang dari Inggris. Total pendapatan dari pariwisata yang diraih Turki pada tahun yang sama mencapai USD34,5 miliar.
Berbagai upaya menarik kembali kunjungan wisatawan dilakukan, salah satunya dengan mempromosikan Turki sebagai bersepeda kelas dunia, baik untuk kompetisi amatir maupun profesional, serta untuk wisata bersepeda.
Dua acara bersepeda utama Turki adalah Tur Bersepeda Presiden Turki yang digelar pada bulan April setiap tahun dan Tur Bersepeda Antalya pada bulan Februari.
Program “Sertifikasi Pariwisata Aman” yang baru-baru ini dilaksanakan diharapkan dapat meyakinkan wisatawan untuk kembali berkunjung. Program ini terdiri dari seperangkat protokol dan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah, sertifikasi praktik pariwisata yang aman untuk semua tamu asing dan domestik, dan mencakup seluruh masa tinggal mereka.
Mengutip Reuters pada Jumat (6/8), Menteri Pariwisata Nuri Ersoy mengatakan bahwa Turki masih konsisten dengan target 25 juta pengunjung tahun ini dan pendapatan pariwisata sebesar USD20 miliar.
Namun, berdasarkan data resmi, capaian angka kunjungan masih jauh dari target. Hingga semester pertama 2021, kedatangan asing baru sebanyak 5,7 juta pengunjung dan pendapatan USD5,5 miliar.
Turki yang telah lama dikenal karena keindahan dan keragaman pemandangannya, kekayaan sejarah dan budayanya, dan lokasi geografisnya yang unik yang menjangkau dua benua, memang menjadi salah satu tujuan wisata peringkat atas di dunia.
Selama ini, wisatawan terbanyak yang mengunjungi Turki adalah orang Inggris, diikuti Rusia dan Jerman. Menurut data resmi, pada 2019 lebih dari 2,5 juta pengunjung datang dari Inggris. Total pendapatan dari pariwisata yang diraih Turki pada tahun yang sama mencapai USD34,5 miliar.
Berbagai upaya menarik kembali kunjungan wisatawan dilakukan, salah satunya dengan mempromosikan Turki sebagai bersepeda kelas dunia, baik untuk kompetisi amatir maupun profesional, serta untuk wisata bersepeda.
Dua acara bersepeda utama Turki adalah Tur Bersepeda Presiden Turki yang digelar pada bulan April setiap tahun dan Tur Bersepeda Antalya pada bulan Februari.
Lihat Juga :
tulis komentar anda