Pengusaha Dorong Ekspor Komoditas Pertanian

Rabu, 18 Agustus 2021 - 22:34 WIB
Kedua, peningkatan ekspor komoditas pertanian perlu disiapkan mulai sektor hulu yakni penataan sentra produksi berbagai jenis tanaman pertanian/perkebunan agar menghasilkan panen berkualitas sesuai kebutuhan pasar internasional. Karena itu, GPEI siap bekerja sama dengan instansi-instansi terkait di daerah untuk melakukan pemetaan sentra produksi komoditas pertanian/perkebunan.

Ketiga, tanaman perkebunan yang potensial ekspor perlu diremajakan atau diganti bibit unggul agar lebih produktif dan berkualitas. Upaya tersebut telah dirintis DPD GPEI Jatim bekerja sama dengan Pemda Kabupaten berupa pengembangan kakao rakyat di lima kabupaten meliputi Kab. Pacitan, Trenggalek, Blitar, Malang, Bondowoso.

Dalam program tersebut petani diberikan bantuan bibit dan dibimbing/dikawal oleh satuan tugas (satgas) yg memberikan penyuluhan tentang budidaya kakao, dan sejak tahun lalu. "Dengan program itu telah berhasil meningkatkan produksi petani dari rata-rata 700 Kg menjadi 2 Ton per Hektare, atau bisa meningkat 300 persen," ungkap Benny.

Baca Juga: Petani dan Penyuluh Antusias Ikuti Pelatihan Kementan hingga Hari Terakhir

Selain itu, GPEI Jatim juga membimbing para pelaku usaha kecil menengah (UKM) bidang agribisnis dalam pelatihan ekspor hingga bisa memasarkan produknya ke mancanegara. Keempat, Badan Karantina Pertanian (Barantan) perlu lebih proaktif mensosialisasikan regulasi tentang kekarantinaan.

Hal ini supaya para pelaku ekspor komoditas pertanian memahami peraturan terkini yang diberlakukan di negara-negara tujuan ekspor. "Ini dimaksudkan agar memunculkan eksportir-eksportir baru sekaligus mendongkrak pemasaran aneka produk pertanian dari berbagai daerah di Indonesia ke pasar global," jelas Benny.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More