Rekrut Pekerja Anak Usia 14 Tahun, McD Bikin Heboh!
Sabtu, 04 September 2021 - 09:00 WIB
JAKARTA - McDonald's di Oregon Amerika Serikat membuat heboh karena berniat mempekerjakan anak di bawah 16 tahun. Rencana itu memicu kontroversi akibat McDonald's memasang spanduk membuka lowongan kerja anak usia 14-15 tahun.
Dikutip dari USA Today, restoran cepat saji itu baru pertama kalinya merekrut pekerja usia 14-15 tahun. Menurut pemilik gerai Heather Coleman, rekrutmen dilakukan karena terjadi krisis pekerja terparah sejak empat dekade keluarganya mengoperasikan waralaba McDonald's.
Ia pun menyadari bahwa apa yang dilakukan akan memuci kontroversi di tengah masyarakat walaupun peminatnya cukup banyak karena dalam dua pekan sudah ada sebanyak 25 pelamar. Berkurangnya tenaga kerja di AS telah menjadi masalah besar sejak awal pandemi Covid-19 karena jutaan orang masih belum kembali bekerja.
"Pekerja berusia 14-15 tahun telah menjadi berkah tersembunyi. Mereka memiliki semangat dan etos kerja. Mereka menguasai teknologi dan menangkap dengan sangat cepat," ujarnya.
Tak hanya McDonald's, awal tahun 2021 Burger King di Ohio juga viral karena melakukan hal yang sama. Sebagai informasi, anak usia 14-15 tahun di Oregon AS dapat bekerja secara legal, tetapi tidak dapat bekerja selama jam sekolah.
Mereka hanya diperbolehkan bekerja tiga jam pada hari sekolah dan tidak boleh melebihi total 23 jam dalam seminggu sekolah, menurut departemen tenaga kerja AS. Setiap negara bagian AS memiliki aturan berbeda. Namun anak di bawah umur berhak atas pembayaran upah minimum. Dilansir dari Reuters, ADP National Employment melaporkan ada sebanyak 374 ribu orang di AS bekerja di bawah perusahaan swasta pada Agustus lalu.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yakni 613 ribu. Adapun kekurangan pekerja disebabkan upah tidak sesuai, takut Covid-19, masalah pengasuhan anak dan tunjangan pengangguran.
Dikutip dari USA Today, restoran cepat saji itu baru pertama kalinya merekrut pekerja usia 14-15 tahun. Menurut pemilik gerai Heather Coleman, rekrutmen dilakukan karena terjadi krisis pekerja terparah sejak empat dekade keluarganya mengoperasikan waralaba McDonald's.
Ia pun menyadari bahwa apa yang dilakukan akan memuci kontroversi di tengah masyarakat walaupun peminatnya cukup banyak karena dalam dua pekan sudah ada sebanyak 25 pelamar. Berkurangnya tenaga kerja di AS telah menjadi masalah besar sejak awal pandemi Covid-19 karena jutaan orang masih belum kembali bekerja.
"Pekerja berusia 14-15 tahun telah menjadi berkah tersembunyi. Mereka memiliki semangat dan etos kerja. Mereka menguasai teknologi dan menangkap dengan sangat cepat," ujarnya.
Tak hanya McDonald's, awal tahun 2021 Burger King di Ohio juga viral karena melakukan hal yang sama. Sebagai informasi, anak usia 14-15 tahun di Oregon AS dapat bekerja secara legal, tetapi tidak dapat bekerja selama jam sekolah.
Mereka hanya diperbolehkan bekerja tiga jam pada hari sekolah dan tidak boleh melebihi total 23 jam dalam seminggu sekolah, menurut departemen tenaga kerja AS. Setiap negara bagian AS memiliki aturan berbeda. Namun anak di bawah umur berhak atas pembayaran upah minimum. Dilansir dari Reuters, ADP National Employment melaporkan ada sebanyak 374 ribu orang di AS bekerja di bawah perusahaan swasta pada Agustus lalu.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yakni 613 ribu. Adapun kekurangan pekerja disebabkan upah tidak sesuai, takut Covid-19, masalah pengasuhan anak dan tunjangan pengangguran.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda