Varian Delta Meledak di AS, McD Larang Makan di Dalam Restoran
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sejumlah restoran cepat saji di Amerika Serikat (AS) menutup area tempat duduk dalam ruangan atau membatasi jam operasional karena penyebaran varian delta . Dilansir dari Reuters, upaya itu diambil karena virus menyebar sangat cepat.
"Kami melakukan upaya itu demi keselamatan tim dan kru restoran kami," kata Presiden McDonald's AS Joe Erlinger.
Top Manajemen McDonald's menginstruksikan kepada pewaralaba untuk menutup tempat duduk di dalam ruangan di negara bagian yang tingkat penularan cukup cepat. Di mana kasus melebihi 250 per 100.000 orang dengan rata-rata tiga minggu.
Namun demikian, penutupan restoran tahun ini diharapkan bisa lebih sedikit dibandingkan tahun lalu ketika pandemi pertama kali melanda AS. "Kami terus memantau dampak varian delta dengan cermat dan mengumpulkan seluruh pewaralaba untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan terus meng-update perkembangan terkini terhadap peningkatan kasus," kata dia.
Pejabat tinggi kesehatan AS mengatakan sejak Jumat lalu kasus virus corona di AS terus meningkat di tengah penyebaran varian delta yang begitu cepat walaupun telah divaksinasi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan kematian dan kasus masing-masing naik 11% dan 3% selama tujuh hari terakhir secara nasional, dengan rawat inap naik 6% selama seminggu terakhir ke level tertinggi delapan bulan.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
"Kami melakukan upaya itu demi keselamatan tim dan kru restoran kami," kata Presiden McDonald's AS Joe Erlinger.
Top Manajemen McDonald's menginstruksikan kepada pewaralaba untuk menutup tempat duduk di dalam ruangan di negara bagian yang tingkat penularan cukup cepat. Di mana kasus melebihi 250 per 100.000 orang dengan rata-rata tiga minggu.
Namun demikian, penutupan restoran tahun ini diharapkan bisa lebih sedikit dibandingkan tahun lalu ketika pandemi pertama kali melanda AS. "Kami terus memantau dampak varian delta dengan cermat dan mengumpulkan seluruh pewaralaba untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan terus meng-update perkembangan terkini terhadap peningkatan kasus," kata dia.
Pejabat tinggi kesehatan AS mengatakan sejak Jumat lalu kasus virus corona di AS terus meningkat di tengah penyebaran varian delta yang begitu cepat walaupun telah divaksinasi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan kematian dan kasus masing-masing naik 11% dan 3% selama tujuh hari terakhir secara nasional, dengan rawat inap naik 6% selama seminggu terakhir ke level tertinggi delapan bulan.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(nng)