Petani Diminta Tingkatkan Nilai Tambah melalui Hilirisasi Pertanian

Kamis, 16 September 2021 - 16:03 WIB
“Produk pertanian Tabanan memang sudah tinggi hasilnya, karena tanah subur dan teknologi sudah maju namun tetap harus ditingkatkan. Selain memasok pasar Bali juga dikirim ke Jawa, Sulawesi bahkan ekspor ke mancanegara,” kata Dedi.

Kendati begitu, dia berharap petani tidak menjual produk bahan mentah saja, karena harga jual beli lebih rendah dari produk olahan hasil pertanian. Akibatnya, keuntungan yang didapat petani pun rendah.

(Baca juga:Dukung Petani Milenial, Kementan Gandeng Perbankan dan BUMN)

“Kementan meminta Pemkab Tabanan terus mengarahkan petani menggarap hilirisasi agar keuntungan meningkat,” kata Dedi.

Dia menguraikan tentang kakao, petani menjual dalam bentuk biji fermentasi senilai Rp40.000 hingga Rp50.000 per kg, maka harus diupayakan agar petani mengolah biji menjadi serbuk kakao. “Lebih baik lagi olah menjadi pasta untuk dijual, maka harga dan keuntungan petani meningkat,” katanya.

Begitu pula manggis. Dedi menyarankan petani tidak langsung jual buah segar. “Arahkan agar manggis di-grading dulu lalu buat ekstrak manggis baru dijual, sehingga petani bisa mendapatkan nilai tambah yang menguntungkan,” kata Dedi.
(dar)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More