Teten Pede UMKM RI Mampu Ciptakan Produk Berteknologi Tinggi dan Berstandar Dunia
Senin, 20 September 2021 - 20:31 WIB
CIANJUR - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meyakini, Indonesia mampu menciptakan produk UMKM berteknologi tinggi dan berstandar internasional. Untuk itu, UMKM harus masuk ke dalam produk berbasis inovasi teknologi dan kreativitas.
Keinginan Teten ini berdasarkan kesuksesan Nuritek di Cianjur, Jawa Barat sebagai contoh pelaku UMKM yang mengandalkan desain dan teknologi serta mampu berinovasi dan kreatif. Nuritek merupakan usaha yang fokus pada pembuatan berbagai alat-alat kesehatan (alkes), baik untuk keperluan kedokteran maupun rumah sakit serta manufaktur umum.
“Sebagai produsen dalam negeri, Nuritek sukses menjadi supplier alat-alat kedokteran dan rumah sakit yang telah tersebar hampir ke seluruh provinsi di Indonesia,” ucap Teten saat mengunjungi pabrik sekaligus tempat produksi Nuritek di Cianjur, Jawa Barat, dikutip dari keterangan resminya.
Ia menegaskan, di masa pandemi Covid-19, salah satu bisnis yang masuk dalam kelompok the winner adalah produsen alat-alat kesehatan. Sehingga peningkatan produksi perlu terus dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat, khususnya rumah sakit.
“Produksi alat-alat kesehatan Nuritek sejak tahun 90-an sudah lama berproduksi dengan bahan berstandar internasional. Ke depan UMKM diarahkan masuk ke produk berbasis inovasi dan kreativitas,” tegas Teten.
Ia memuji Alkes yang diproduksi Nuritek sangat bagus produk-produknya, ini bisa mensubtitusi alat kesehatan yang masih banyak impor. Development produknya berkembang dan didukung dengan suply chain yang baik dan mengembangkan kerjasama dengan usaha kecil menengah yang dibinanya.
"Ini sejalan dengan visi pengembangan UMKM masa depan dengan produk berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Saya sudah tawarkan untuk menjadi inkubator bisnis yang melahirkan wirausaha-wirausaha masa depan bagi anak-anak muda terdidik supaya UMKM kita punya produk yang berdaya saing tinggi dan bisa bersaing dengan produk-produk industri besar baik di pasar lokal maupun global," ungkapnya.
Saat ini, sambung Teten, KemenKopUKM tengah membuat master plan agar UMKM di Indonesia bisa seperti Korea Selatan, Taiwan, Jepang, bahkan Malaysia yang menjadi bagian dari rantai pasok industri pembuat komponen.
Keinginan Teten ini berdasarkan kesuksesan Nuritek di Cianjur, Jawa Barat sebagai contoh pelaku UMKM yang mengandalkan desain dan teknologi serta mampu berinovasi dan kreatif. Nuritek merupakan usaha yang fokus pada pembuatan berbagai alat-alat kesehatan (alkes), baik untuk keperluan kedokteran maupun rumah sakit serta manufaktur umum.
“Sebagai produsen dalam negeri, Nuritek sukses menjadi supplier alat-alat kedokteran dan rumah sakit yang telah tersebar hampir ke seluruh provinsi di Indonesia,” ucap Teten saat mengunjungi pabrik sekaligus tempat produksi Nuritek di Cianjur, Jawa Barat, dikutip dari keterangan resminya.
Ia menegaskan, di masa pandemi Covid-19, salah satu bisnis yang masuk dalam kelompok the winner adalah produsen alat-alat kesehatan. Sehingga peningkatan produksi perlu terus dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat, khususnya rumah sakit.
“Produksi alat-alat kesehatan Nuritek sejak tahun 90-an sudah lama berproduksi dengan bahan berstandar internasional. Ke depan UMKM diarahkan masuk ke produk berbasis inovasi dan kreativitas,” tegas Teten.
Ia memuji Alkes yang diproduksi Nuritek sangat bagus produk-produknya, ini bisa mensubtitusi alat kesehatan yang masih banyak impor. Development produknya berkembang dan didukung dengan suply chain yang baik dan mengembangkan kerjasama dengan usaha kecil menengah yang dibinanya.
"Ini sejalan dengan visi pengembangan UMKM masa depan dengan produk berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Saya sudah tawarkan untuk menjadi inkubator bisnis yang melahirkan wirausaha-wirausaha masa depan bagi anak-anak muda terdidik supaya UMKM kita punya produk yang berdaya saing tinggi dan bisa bersaing dengan produk-produk industri besar baik di pasar lokal maupun global," ungkapnya.
Saat ini, sambung Teten, KemenKopUKM tengah membuat master plan agar UMKM di Indonesia bisa seperti Korea Selatan, Taiwan, Jepang, bahkan Malaysia yang menjadi bagian dari rantai pasok industri pembuat komponen.
Lihat Juga :
tulis komentar anda