Ini Jurus Menangkal Krisis Evergrande Berdampak ke Indonesia

Kamis, 23 September 2021 - 20:57 WIB
"Misalnya menyalurkan kredit konstruksi untuk pembangunan perumahan, apartemen, maupun KPR. Kalaupun iya bunganya yang akan dibebankan kepada debitur relatif tinggi untuk mengantisipasi kasus serupa yang ada di China," sambungnya.

Untuk itu, dia menekankan pentingnya antisipasi yang harus dilakukan pemerintah dan perlunya melakukan dorongan kepercayaan terhadap pemulihan, khususnya di sektor properti dengan sangat hati-hati, terutama Bank Indonesia yang memiliki kebijakan soal pelonggaran uang muka untuk pembelian rumah.

"Nah ini perlu diperhatikan efeknya terhadap pertumbuhan kredit properti. Jangan sampai membuat bubble dan perlu diperhatikan dampaknya kepada kredit macet ke depannya, sehingga kasus yang di China tidak merembet ke Indonesia," tuturnya.



Evergrande Group atau Evergrande Real Estate Group (sebelumnya Hengda Group) merupakan perusahaan pengembang properti terbesar kedua di China dalam hal penjualan. Evergrande merupakan perusahaan terbesar ke-122 di dunia dalam hal pendapatan, menurut 2021 Fortune Global 500 List.

Perusahaan tersebut berbasis di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, dan menjual apartemen-apartemen utamanya kepada para pembeli berpendapatan menengah dan ke atas.

Evergrande saat ini dikabarkan masih berupaya untuk menempuh jalur perpanjangan tenor pembayaran di sejumlah bank. Perusahaan ini disebut memiliki kewajiban mencapai USD305 miliar atau setara dengan Rp4.361 triliun (dengan kurs Rp14.300/USD).
(uka)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More