Perluas Akses Pasar, Gernas BBI Dorong Pemerataan Ekonomi
Selasa, 28 September 2021 - 16:29 WIB
JAKARTA - Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ( Gernas BBI ) dipastikan memiliki dampak positif yang luas bagi perekonomian Indonesia. Melalui gerakan nasional ini, pemerataan ekonomi pun semakin terasa.
Gerakan yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini sukses mengakselerasi transformasi digital pelaku UMKM Indonesia. Dengan begitu, gerakan ini telah membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM sehingga mendorong peningkatan bisnis.
"Berdasarkan data dari Google, 37% pengguna layanan ekonomi digital adalah pengguna baru, dan pengguna baru ini memiliki tren yang terus bertambah, jadi ini terus scaling up," papar Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Kementerian Koperasi dan UKM Fiki Satari kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Selasa(28/9/2021).
Dia mengatakan, 56% pengguna layanan ekonomi digital berdomisili di luar perkotaan. Hal ini, kata dia, turut mendorong pemerataan ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan tujuan penetrasi internet, infrastruktur, dan teknologi digital oleh pemerintah yakni memaksimalkan potensi ekonomi untuk pemerataan kesejahteraan rakyat.
Fiki menambahkan, di tengah terpaan pandemi saat ini, Indonesia masih mencatatkan pendapatan ekonomi digital mencapai USD44 miliar atau setara dengan Rp640 triliun. Bahkan, potensi ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 berdasarkan data Google adalah sebesar USD124 miliar atau sekitar Rp1.700 triliun.
"Dan yang paling penting, yang selalu dipesankan oleh pak Presiden kepada Menteri Teten adalah bagaimana infrastruktur yang dibangun pemerintah ini dapat dikembalikan, dapat dirasakan sebanyak-banyaknya manfaatnya untuk rakyat Indonesia, bukan asing," pungkas Fiki.
Gerakan yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini sukses mengakselerasi transformasi digital pelaku UMKM Indonesia. Dengan begitu, gerakan ini telah membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM sehingga mendorong peningkatan bisnis.
"Berdasarkan data dari Google, 37% pengguna layanan ekonomi digital adalah pengguna baru, dan pengguna baru ini memiliki tren yang terus bertambah, jadi ini terus scaling up," papar Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Kementerian Koperasi dan UKM Fiki Satari kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Selasa(28/9/2021).
Dia mengatakan, 56% pengguna layanan ekonomi digital berdomisili di luar perkotaan. Hal ini, kata dia, turut mendorong pemerataan ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan tujuan penetrasi internet, infrastruktur, dan teknologi digital oleh pemerintah yakni memaksimalkan potensi ekonomi untuk pemerataan kesejahteraan rakyat.
Fiki menambahkan, di tengah terpaan pandemi saat ini, Indonesia masih mencatatkan pendapatan ekonomi digital mencapai USD44 miliar atau setara dengan Rp640 triliun. Bahkan, potensi ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 berdasarkan data Google adalah sebesar USD124 miliar atau sekitar Rp1.700 triliun.
"Dan yang paling penting, yang selalu dipesankan oleh pak Presiden kepada Menteri Teten adalah bagaimana infrastruktur yang dibangun pemerintah ini dapat dikembalikan, dapat dirasakan sebanyak-banyaknya manfaatnya untuk rakyat Indonesia, bukan asing," pungkas Fiki.
(fai)
tulis komentar anda