Menyehatkan Kembali Kas Negara Jadi PR Besar Saat Ini
Rabu, 29 September 2021 - 13:53 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan bahwa kinerja APBN dalam beberapa bulan terakhir terus membaik. Hal itu didukung oleh penerimaan perpajakan yang meningkat, sejalan dengan pulihnya kegiatan ekonomi masyarakat.
"Penerimaan tumbuh. Perpajakan, bea cukai, penerimaan negara bukan pajak, tumbuh. Ini memberikan harapan luar biasa karena kegiatan ekonomi masyarakat cukup resilien," ujarnya melalui siaran video, Rabu (29/9/2021).
Sri Mulyani meramalkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 akan berada dalam kisaran 3,7% hingga 4,5%. Kalkulasinya, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dan keempat diproyeksi positif dikarenakan penularan Covid-19 yang terus menurun.
"Penularan varian delta menurun dan akselerasi vaksinasi meningkat. Ini memberikan optimisme kita untuk kuartal ketiga dan keempat bisa positif dan hingga akhir tahun bisa 3,7% hingga 4,5%," tuturnya.
Namun, Sri Mulyani menekankan bahwa pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah besar. Pekerjaan rumah tersebut adalah untuk kembali menyehatkan kas negara.
Pasalnya, APBN dalam dua tahun terakhir ini tak hanya harus menyokong persoalan kesehatan karena pandemi Covid-19, melainkan juga memberikan bantalan berupa bantuan kepada masyarakat terdampak. "Ini semua (ditanggung) APBN. Oleh karena itu, kita merespons ini, kita tahu bahwa akuntabilitas penting. Akurasi target menjadi penting," tandasnya.
"Penerimaan tumbuh. Perpajakan, bea cukai, penerimaan negara bukan pajak, tumbuh. Ini memberikan harapan luar biasa karena kegiatan ekonomi masyarakat cukup resilien," ujarnya melalui siaran video, Rabu (29/9/2021).
Sri Mulyani meramalkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 akan berada dalam kisaran 3,7% hingga 4,5%. Kalkulasinya, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dan keempat diproyeksi positif dikarenakan penularan Covid-19 yang terus menurun.
"Penularan varian delta menurun dan akselerasi vaksinasi meningkat. Ini memberikan optimisme kita untuk kuartal ketiga dan keempat bisa positif dan hingga akhir tahun bisa 3,7% hingga 4,5%," tuturnya.
Namun, Sri Mulyani menekankan bahwa pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah besar. Pekerjaan rumah tersebut adalah untuk kembali menyehatkan kas negara.
Pasalnya, APBN dalam dua tahun terakhir ini tak hanya harus menyokong persoalan kesehatan karena pandemi Covid-19, melainkan juga memberikan bantalan berupa bantuan kepada masyarakat terdampak. "Ini semua (ditanggung) APBN. Oleh karena itu, kita merespons ini, kita tahu bahwa akuntabilitas penting. Akurasi target menjadi penting," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda