Sampai Akhir Agustus APBN Sudah Tekor Rp383,2 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan ( Kemenkeu ) melaporkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara ( APBN ) hingga akhir Agustus 2021 tercatat mencapai Rp383,2 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan defisit tersebut setara dengan 2,32% produk domestik bruto (PDB). Sementara itu, keseimbangan primer hingga Agustus 2021 mencapai Rp170 triliun.
"Defisit anggaran kita sudah mencapai Rp383,2 triliun atau 2,32% dari GDP (gross domestic product). Tetapi jangan lupa, defisit dalam UU APBN itu 5,7% dari GDP," ujar Sri Mulyani dalam konferensi melalui video, Kamis (23/9/2021).
Sri Mulyani memerinci, realisasi belanja negara hingga akhir Agustus 2021 telah mencapai Rp1.560,8 triliun atau 56,8% dari pagu Rp2.750 triliun. Belanja tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp1.087,9 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) senilai Rp472,9 triliun. Realisasi TKDD melanjutkan kontraksi sebesar 15,2%.
Sementara itu, penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2021 senilai Rp741,3 triliun. Angka ini tumbuh 9,5% dibandingkan kinerja pada periode yang sama tahun lalu.
Hal ini terdiri dari realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir Agustus 2021 senilai Rp215 triliun atau tumbuh 30,4% dari kinerja tahun lalu. Realisasi itu setara dengan 73,5% dari target Rp215,0 triliun.
"Dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), realisasinya Rp277,7 triliun atau tumbuh 19,6% dibanding dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu," jelasnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan defisit tersebut setara dengan 2,32% produk domestik bruto (PDB). Sementara itu, keseimbangan primer hingga Agustus 2021 mencapai Rp170 triliun.
"Defisit anggaran kita sudah mencapai Rp383,2 triliun atau 2,32% dari GDP (gross domestic product). Tetapi jangan lupa, defisit dalam UU APBN itu 5,7% dari GDP," ujar Sri Mulyani dalam konferensi melalui video, Kamis (23/9/2021).
Sri Mulyani memerinci, realisasi belanja negara hingga akhir Agustus 2021 telah mencapai Rp1.560,8 triliun atau 56,8% dari pagu Rp2.750 triliun. Belanja tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp1.087,9 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) senilai Rp472,9 triliun. Realisasi TKDD melanjutkan kontraksi sebesar 15,2%.
Sementara itu, penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2021 senilai Rp741,3 triliun. Angka ini tumbuh 9,5% dibandingkan kinerja pada periode yang sama tahun lalu.
Hal ini terdiri dari realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir Agustus 2021 senilai Rp215 triliun atau tumbuh 30,4% dari kinerja tahun lalu. Realisasi itu setara dengan 73,5% dari target Rp215,0 triliun.
"Dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP), realisasinya Rp277,7 triliun atau tumbuh 19,6% dibanding dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu," jelasnya.
(fai)