China dan Inggris Krisis Energi, Indonesia Gimana Nih?
Rabu, 29 September 2021 - 15:03 WIB
JAKARTA - Sejumlah negara terus gencar mengampanyekan pengurangan energi fosil termasuk bahan bakar minyak (BBM) dan batu bara demi memuluskan transisi energi . Namun rencana ternyata tak semulus yang diharapkan.
Di tengah pengurangan energi minyak dan batu bara, Inggris dan China kini dihantam krisis energi . Negeri Ratu Elizabeth yang gencar mengurangi BBM dan cenderung memilih energi terbarukan kini dihadapkan krisis BBM di tengah gempuran melonjaknya harga minyak dunia.
Begitu pun dengan China. Presiden China Xi Jinping mulai menghentikan operasional pembangkit listrik berbasis batu bara dan menggantinya dengan energi terbarukan. Namun deman dan supply tidak seimbang sehingga mengalami krisis listrik di mana-mana.
Kondisi itu bisa menular ke Indonesia apabila transisi energi tidak diimbangi dengan perhitungan atau peta jalan yang benar. Sementara transisi energi di RI terus dijalankan dengan mandat memensiunkan PLTU Batubara seperti China. "Supply dan demand harus diperhitungkan agar tidak terjadi masalah," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Dia mengungkapkan krisis energi yang terjadi di Inggris mulai mengandalkan energi terbarukan. Sementara jika mau impor terbentur dengan meningkatkan harga minyak dunia yang tembus hingga USD80 per dolar AS. "Itu terjadi kenaikan yang cukup tinggi sepanjang tahun 2021," kata dia.
Di tengah pengurangan energi minyak dan batu bara, Inggris dan China kini dihantam krisis energi . Negeri Ratu Elizabeth yang gencar mengurangi BBM dan cenderung memilih energi terbarukan kini dihadapkan krisis BBM di tengah gempuran melonjaknya harga minyak dunia.
Begitu pun dengan China. Presiden China Xi Jinping mulai menghentikan operasional pembangkit listrik berbasis batu bara dan menggantinya dengan energi terbarukan. Namun deman dan supply tidak seimbang sehingga mengalami krisis listrik di mana-mana.
Kondisi itu bisa menular ke Indonesia apabila transisi energi tidak diimbangi dengan perhitungan atau peta jalan yang benar. Sementara transisi energi di RI terus dijalankan dengan mandat memensiunkan PLTU Batubara seperti China. "Supply dan demand harus diperhitungkan agar tidak terjadi masalah," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Dia mengungkapkan krisis energi yang terjadi di Inggris mulai mengandalkan energi terbarukan. Sementara jika mau impor terbentur dengan meningkatkan harga minyak dunia yang tembus hingga USD80 per dolar AS. "Itu terjadi kenaikan yang cukup tinggi sepanjang tahun 2021," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda