Kendalikan Abrasi, Jokowi Tanam Mangrove di Pulau Terdepan Bengkalis
Rabu, 29 September 2021 - 20:11 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama-sama masyarakat menanam mangrove di Pantai Raja Kecik, Desa Muntai Barat, Bengkalis. Lokasi tersebut merupakan kawasan pesisir yang masuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mangrove 2020-2021 di Provinsi Riau dengan luas mencapai 1.292 hektar (ha).
"Ada 20.000 batang bibit mangrove yang ditanam, tujuannya untuk mengendalikan abrasi. Selain itu juga untuk mendukung ekowisata daerah. Tentu ini akan mendukung ekonomi masyarakat," kata Presiden Jokowi dikutip melalui pernyataan resmi, Rabu (29/9/2021).
Jokowi mengatakan bahwa rehabilitasi mangrove akan terus kita lakukan di seluruh Tanah Air, karena hutan mangrove menyimpan karbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon. "Ini juga meneguhkan komitmen kita terhadap Paris Agreement dan perubahan iklim dunia," kata dia.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan pemerintah secara konsisten, terus mendorong upaya-upayrehabilitasi ekosistem mangrove dengan melibatkan semua pihak yang terkait, tarutama masyarakat di seluruh provinsi di Indonesia.
"Rehabilitasi mangrove bertujuan memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, meningkatkan tutupan hutan mangrove serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar Menteri Siti.
Berdasarkan laporan KLHK pemerintah melakukan percepatan rehabilitasi mangrove seluas 34.250 ha yang tersebar di 32 Provinsi se Indonesia. Selain bertujuan untuk memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, PEN Mangrove juga bertujuan meningkatkan tutupan hutan mangrove, serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyaraka karena seluruh pembayaran PEN Mangrove dilakukan secara langsung ke rekening masyarakat (account to account) dan rekening kelompok.
Pada 2020 pelaksanaan PEN Mangrove di wilayah Provinsi Riau dikerjakan oleh 36 kelompok tani, menyerap tenaga kerja mencapai 48.504 HOK (hari orang kerja) dan penanaman bibit sebanyak 3.625.900 batang. Sedangkan pada tahun 2021 PEN mangrove menjangkau luas 5.050 hektar, yang dikerjakan oleh 134 kelompok tani dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 210.823 HOK dan target penanaman bibit mangrove sebanyak 14.704.000 batang.
"Ada 20.000 batang bibit mangrove yang ditanam, tujuannya untuk mengendalikan abrasi. Selain itu juga untuk mendukung ekowisata daerah. Tentu ini akan mendukung ekonomi masyarakat," kata Presiden Jokowi dikutip melalui pernyataan resmi, Rabu (29/9/2021).
Jokowi mengatakan bahwa rehabilitasi mangrove akan terus kita lakukan di seluruh Tanah Air, karena hutan mangrove menyimpan karbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon. "Ini juga meneguhkan komitmen kita terhadap Paris Agreement dan perubahan iklim dunia," kata dia.
Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan pemerintah secara konsisten, terus mendorong upaya-upayrehabilitasi ekosistem mangrove dengan melibatkan semua pihak yang terkait, tarutama masyarakat di seluruh provinsi di Indonesia.
"Rehabilitasi mangrove bertujuan memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, meningkatkan tutupan hutan mangrove serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujar Menteri Siti.
Berdasarkan laporan KLHK pemerintah melakukan percepatan rehabilitasi mangrove seluas 34.250 ha yang tersebar di 32 Provinsi se Indonesia. Selain bertujuan untuk memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, PEN Mangrove juga bertujuan meningkatkan tutupan hutan mangrove, serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyaraka karena seluruh pembayaran PEN Mangrove dilakukan secara langsung ke rekening masyarakat (account to account) dan rekening kelompok.
Pada 2020 pelaksanaan PEN Mangrove di wilayah Provinsi Riau dikerjakan oleh 36 kelompok tani, menyerap tenaga kerja mencapai 48.504 HOK (hari orang kerja) dan penanaman bibit sebanyak 3.625.900 batang. Sedangkan pada tahun 2021 PEN mangrove menjangkau luas 5.050 hektar, yang dikerjakan oleh 134 kelompok tani dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 210.823 HOK dan target penanaman bibit mangrove sebanyak 14.704.000 batang.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda