Bank J Trust Pastikan Permodalan dan Likuiditas Masih Solid
Kamis, 30 September 2021 - 09:00 WIB
Pemegang Saham Pengendali yaitu J Trust Co., Ltd. beserta afiliasinya memiliki 92,36% saham dan saham yang dimiliki publik terbatas sebesar 7,64% sehingga likuiditas di pasar juga terbatas. "Hal ini menyebabkan pergerakan perdagangan saham sedikit saja akan mengakibatkan volatilitas harga saham yang besar," ungkapnya.
Ritsuo Fukadai menambahkan, rencana aksi korporasi Perseroan berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, sesuai keputusan RUPST pada 23 Juli 2021 rencana rights issue tersebut telah disetujui dan manajemen terus berkoordinasi dengan BEI dan OJK untuk memenuhi persyaratan serta prosedur yang ditetapkan, sehingga rights issue dapat dilaksanakan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
Menurut dia, rights issue kali ini bertujuan untuk mengumpulkan dana sekitar Rp1,5 triliun untuk menambahkan modal Perseroan di mana sekitar Rp1,3 triliun merupakan komitmen dari J Trust Group.
Hal ini mencerminkan bahwa J Trust Co., Ltd. berkomitmen mewujudkan modal Perseroan setidaknya Rp2 triliun pada akhir tahun 2021 dan meningkat Rp3 triliun pada tahun 2022 guna mendukung Perseroan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Manajemen Perseroan juga berharap pemegang saham lainnya turut berpartisipasi dalam rights issue. Penjualan saham oleh beberapa pemegang saham dan pemegang saham yang tidak menggunakan haknya dalam aksi korporasi rights issue akan menyebabkan fluktuasi harga saham.
Namun, fluktuasi harga saham tersebut dapat dikatakan bersifat sementara dan dapat kembali normal seiring dengan pertumbuhan bisnis dan meningkatnya profitabilitas Perseroan.
Langkah aksi korporasi rights issue justru ditujukan untuk membangun basis permodalan Perseroan yang lebih kuat, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap kinerja saham. Perseroan meyakini bahwa langkah ekspansi bisnis yang dilakukan akan mendorong profitabilitas serta meningkatkan harga saham.
Ritsuo Fukadai menambahkan, rencana aksi korporasi Perseroan berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, sesuai keputusan RUPST pada 23 Juli 2021 rencana rights issue tersebut telah disetujui dan manajemen terus berkoordinasi dengan BEI dan OJK untuk memenuhi persyaratan serta prosedur yang ditetapkan, sehingga rights issue dapat dilaksanakan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
Menurut dia, rights issue kali ini bertujuan untuk mengumpulkan dana sekitar Rp1,5 triliun untuk menambahkan modal Perseroan di mana sekitar Rp1,3 triliun merupakan komitmen dari J Trust Group.
Hal ini mencerminkan bahwa J Trust Co., Ltd. berkomitmen mewujudkan modal Perseroan setidaknya Rp2 triliun pada akhir tahun 2021 dan meningkat Rp3 triliun pada tahun 2022 guna mendukung Perseroan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Manajemen Perseroan juga berharap pemegang saham lainnya turut berpartisipasi dalam rights issue. Penjualan saham oleh beberapa pemegang saham dan pemegang saham yang tidak menggunakan haknya dalam aksi korporasi rights issue akan menyebabkan fluktuasi harga saham.
Namun, fluktuasi harga saham tersebut dapat dikatakan bersifat sementara dan dapat kembali normal seiring dengan pertumbuhan bisnis dan meningkatnya profitabilitas Perseroan.
Langkah aksi korporasi rights issue justru ditujukan untuk membangun basis permodalan Perseroan yang lebih kuat, mengingat kontribusinya yang signifikan terhadap kinerja saham. Perseroan meyakini bahwa langkah ekspansi bisnis yang dilakukan akan mendorong profitabilitas serta meningkatkan harga saham.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda