Cerita Erick Thohir Soal Kehebatan NKRI Bisa Bangkit dari Krisis
Jum'at, 01 Oktober 2021 - 13:53 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir bangga dengan bangsa Indonesia yang terus bisa membuktikan diri bangkit dari krisis. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir bangga dengan bangsa Indonesia yang terus bisa membuktikan diri bangkit dari krisis.
Berbagai krisis pun berhasil dilalui bersama-sama. Begitu juga krisis akibat pandemi saat ini, bukan mengeluh tapi bangkit dan terus bertransformasi diri.
"Hari ini, hari kemarin adalah bukan hari-hari untuk mengeluh tapi harus terus bertahan. Saat ini kita bisa terus bangkit dan bertransformasi," ujar Erick, Jumat (1/9/2021).
Transformasi yang dimaksud adalah pembenahan sumber daya manusia (SDM), penyesuaian diri dengan perubahan digitalisasi, hingga perbaikan sarana logistik. Pada titik ini, perusahaan pelat merah akan mengambil peran untuk mendorong perubahan tersebut.
Erick menyebut, pihaknya menyadari arti penting peran BUMN dalam agenda transformasi. Di internal perusahaan negara, pemegang saham terus mendorong perseroan untuk tetap berbenah diri agar terus memberikan dan menopang makro ekonomi Indonesia.
"Kami di BUMN sadar bahwa kami adalah sepertiga kekuatan ekonomi yang ada di Indonesia. Insya Allah dipergunakan sebaik-baiknya untuk program membantu rakyat Indonesia. Karena itu, kami melakukan lima langkah prioritas di Kementerian BUMN," katanya.
Di sisi ekonomi, sepanjang 2020 BUMN tercatat memberikan kontribusi ke negara sebesar Rp375 triliun. Jumlah itu terdiri atas pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Namun, kontribusi BUMN pada 2021 ini diperkirakan stagnan. Estimasi awal Kementerian BUMN, dividen BUMN tahun ini berkisar antara Rp30 triliun hingga Rp35 triliun. Proyeksi tersebut lebih rendah dari target semula yakni Rp40 triliun.
Tak hanya itu, pihaknya juga terus berupaya memperbaiki tata kelola BUMN sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tidak saja di sisi manajemen, namun juga di sisi keuangan. Sebab itu, program transformasi BUMN terus digalakan baik di tengah pandemi atau pascapandemi.
Berbagai krisis pun berhasil dilalui bersama-sama. Begitu juga krisis akibat pandemi saat ini, bukan mengeluh tapi bangkit dan terus bertransformasi diri.
"Hari ini, hari kemarin adalah bukan hari-hari untuk mengeluh tapi harus terus bertahan. Saat ini kita bisa terus bangkit dan bertransformasi," ujar Erick, Jumat (1/9/2021).
Transformasi yang dimaksud adalah pembenahan sumber daya manusia (SDM), penyesuaian diri dengan perubahan digitalisasi, hingga perbaikan sarana logistik. Pada titik ini, perusahaan pelat merah akan mengambil peran untuk mendorong perubahan tersebut.
Erick menyebut, pihaknya menyadari arti penting peran BUMN dalam agenda transformasi. Di internal perusahaan negara, pemegang saham terus mendorong perseroan untuk tetap berbenah diri agar terus memberikan dan menopang makro ekonomi Indonesia.
"Kami di BUMN sadar bahwa kami adalah sepertiga kekuatan ekonomi yang ada di Indonesia. Insya Allah dipergunakan sebaik-baiknya untuk program membantu rakyat Indonesia. Karena itu, kami melakukan lima langkah prioritas di Kementerian BUMN," katanya.
Di sisi ekonomi, sepanjang 2020 BUMN tercatat memberikan kontribusi ke negara sebesar Rp375 triliun. Jumlah itu terdiri atas pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Namun, kontribusi BUMN pada 2021 ini diperkirakan stagnan. Estimasi awal Kementerian BUMN, dividen BUMN tahun ini berkisar antara Rp30 triliun hingga Rp35 triliun. Proyeksi tersebut lebih rendah dari target semula yakni Rp40 triliun.
Tak hanya itu, pihaknya juga terus berupaya memperbaiki tata kelola BUMN sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tidak saja di sisi manajemen, namun juga di sisi keuangan. Sebab itu, program transformasi BUMN terus digalakan baik di tengah pandemi atau pascapandemi.
(nng)
tulis komentar anda