Krisis Energi Jadi Kelemahan Kebijakan Prioritas Xi Jinping
Minggu, 03 Oktober 2021 - 22:18 WIB
Tetapi situasi krisis yang melanda Beijing--ketika China dipaksa berburu gas alam dan batu bara di tingkat global--membuka peluang lokal untuk memanfaatkan tenaga surya dan hidro.
China perlu menambah pasokan energi terbarukan dalam jumlah besar. Investasi infrastruktur EBT perlu digalakkan seperti pompa hidro atau baterai ukuran besar untuk mengelola alternatif energi bersih ini.
"Beberapa bulan terakhir ini menunjukkan adanya kekhawatiran dari China dan sejumlah negara lain terhadap harga bahan bakar fosil, dan memperkuat peralihan ke sumber energi bebas emisi," kata Analis Centre for Research on Clean Energy, Lauri Myllyvirta.
4. Alokasi Persediaan
Kendati sudah ada upaya untuk memacu produksi energi terbarukan, penggunaan batu bara tidak akan hilang dalam waktu dekat. Krisis bulan September menunjukkan adanya masalah serius dalam pengelolaan persediaan dan cadangan bahan bakar, kata David Fishman, melanjutkan.
Hal yang menjadi potensi risiko saat ini adalah persediaan daya listrik yang hampir habis di tengah melonjaknya harga komoditas energi jelang memasuki musim dingin.
Salah satu cara untuk menutupi kekurangan tersebut adalah dengan membangun dan mengisi fasilitas penyimpanan batu bara sebagai cadangan, yang juga dilakukan sejumlah negara di seluruh dunia.
Langkah ini bisa berguna bagi kebutuhan di masa mendatang. Artinya, pembelian batu bara harus dipergunakan untuk cadangan, bukan hanya pemakaian.
Seperti diketahui pemerintah China menargetkan adanya peningkatan stok persediaan batu bara menjadi 600 juta ton atau sekitar 15% dari konsumsi tahunan.
China perlu menambah pasokan energi terbarukan dalam jumlah besar. Investasi infrastruktur EBT perlu digalakkan seperti pompa hidro atau baterai ukuran besar untuk mengelola alternatif energi bersih ini.
"Beberapa bulan terakhir ini menunjukkan adanya kekhawatiran dari China dan sejumlah negara lain terhadap harga bahan bakar fosil, dan memperkuat peralihan ke sumber energi bebas emisi," kata Analis Centre for Research on Clean Energy, Lauri Myllyvirta.
4. Alokasi Persediaan
Kendati sudah ada upaya untuk memacu produksi energi terbarukan, penggunaan batu bara tidak akan hilang dalam waktu dekat. Krisis bulan September menunjukkan adanya masalah serius dalam pengelolaan persediaan dan cadangan bahan bakar, kata David Fishman, melanjutkan.
Hal yang menjadi potensi risiko saat ini adalah persediaan daya listrik yang hampir habis di tengah melonjaknya harga komoditas energi jelang memasuki musim dingin.
Baca Juga
Salah satu cara untuk menutupi kekurangan tersebut adalah dengan membangun dan mengisi fasilitas penyimpanan batu bara sebagai cadangan, yang juga dilakukan sejumlah negara di seluruh dunia.
Langkah ini bisa berguna bagi kebutuhan di masa mendatang. Artinya, pembelian batu bara harus dipergunakan untuk cadangan, bukan hanya pemakaian.
Seperti diketahui pemerintah China menargetkan adanya peningkatan stok persediaan batu bara menjadi 600 juta ton atau sekitar 15% dari konsumsi tahunan.
tulis komentar anda