PPKM Berakhir Hari Ini, Ekonom: Sebaiknya Dilanjutkan

Senin, 04 Oktober 2021 - 12:52 WIB
Kebijakan PPKM dilonggarkan secara bertahap, salah satunya dengan membolehkan anak di bawah 12 tahun masuk pusat belanja. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/wsj
JAKARTA - Pemerintah pada hari ini akan mengumumkan ihwal kebijakan dan evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) , termasuk terkait diperpanjang atau tidaknya PPKM.

Sehubungan dengan itu, Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, PPKM sebaiknya tetap dilanjutkan dengan beberapa catatan.

"Sebaiknya PPKM tetap dilanjutkan tapi dengan beberapa catatan seperti pembatasan sosial hanya dilakukan di daerah-daerah yang tingkat vaksinasinya rendah atau risiko penularannya masih tinggi, dan beberapa daerah dengan risiko khusus atau potensi lonjakan kasus baru," kata Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (4/10/2021).





Sementara Bhima menyampaikan untuk daerah yang tingkat vaksinasinya sudah tinggi bisa mulai dilonggarkan sembari menjaga agar prokesnya tetap berjalan.

"Jam operasional pusat perbelanjaan, kafe, restoran juga bisa ditambah misalnya sampai jam 11 atau jam 12 malam karena ada beberapa sektor usaha kuliner misalnya yang buka sampai larut malam. Asalkan tidak menimbulkan kerumunan dan tetap menjaga prokes, sepertinya bisa dilonggarkan," ujarnya.

Meskipun demikian, Bhima berharap kepada pemerintah kepada jangan terlena dengan pemulihan akibat pelonggaran PPKM karena pemerintah masih punya tugas percepat pencairan anggaran belanja.

"Harapan kepada pemerintah jangan terlena dengan pemulihan akibat pelonggaran PPKM karena pemerintah masih punya tugas mempercepat pencairan anggaran belanja. Realisasi belanja PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) jangan sampai kendor. Meski ada pemulihan, masih ada kelompok rentan yang belum mendapat pekerjaan, jadi support pemerintah tetap mendesak," tandasnya.



Bhima juga meminta kepada pemerintah agar selain mempersiapkan pembukaan kembali (reopening) ekonomi di dalam negeri, permintaan ekspor global harus dioptimalkan.

"Ada momentum penetrasi ekspor tidak hanya ke negara tradisional tapi juga negara-negara alternatif yang melakukan restarting ekonominya. Belanja pemerintah dan ekspor adalah kunci keberhasilan pemulihan selain mengandalkan konsumsi domestik," ungkapnya.

Meski ada pelonggaran PPKM karena kasus harian turun, penegakan prokes seperti 3M dan vaksinasi mutlak harus dilakukan secara konsisten. "Kita tidak ingin ada pelonggaran tapi semu karena risiko gelombang ketiga terjadi. Jangan sampai ya," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More