BNI Ajak Pengusaha Muda Jabar Kembangkan Bisnis Melalui Sistem Referal
Kamis, 07 Oktober 2021 - 04:53 WIB
Dalam waktu tidak lama lagi akan berdiri juga Amplify Chapter, chapter berikutnya yang akan didirikan di wilayah Jakarta. "Setiap pembukaan chapter ini selalu disambut antusias para pengusaha untuk ikut menjadi anggota," ucapnya.
Dia melanjutkan, Business Network International (BNI) menciptakan suatu lingkungan yang membuat para anggota yang merupakan para pebisnis aktif mendapatkan bisnis dari referal atau rujukan anggota BNI lainnya, demikian juga kita aktif memberikan referal kepada anggota lainnya.
"Referal yang bagus memiliki etiknya sendiri, bukan hanya asal menyampaikan info tapi mempertemukan sampai jadi. Setiap minggu harus ada minimal 1 referal. Jadi kekuatan referal itu sangat besar," tuturnya.
Menurut Grace, pentingnya organisasi seperti BNI karena pemasaran membutuhkan investasi besar dan kalaupun ada referal dari orang lain umumnya tidak konsisten karena tidak ditunjang sistem referal yang teruji dan terstruktur sehingga suara kita hilang karena banyaknya pesaing di lini bisnis yang sama. “Di BNI uniknya kita hanya menerima satu perusahaan di lini bisnis tertentu, tidak boleh dua atau lebih untuk menghindari terjadinya persaingan,” urainya.
Hal senada disampaikan Support Director Consultant Setio Priyono. Menurut dia, BNI memiliki value yang khas yaitu memberi (referal) dulu atau membantu orang lain dulu baru menerima.
“Jadi di BNI itu kita punya value bukan hanya mendapat referal dari orang lain, tapi kita harus membantu orang lain dulu baru bisa sukses. Itu sebabnya tidak semua pengusaha yang bisa masuk BNI karena selain hanya menerima anggota dari satu jenis bisnis, juga bisnis yang masuk jadi anggota pun harus mapan,” tandasnya.
“Meskipun BNI itu terbuka namun tidak semua bisa masuk BNI, misalnya untuk bisnis asuransi hanya bisa diterima satu saja, hal ini agar tidak terjadi persaingan di dalam. Kemudian usaha harus mapan sebab kita tidak mau mereferensikan usaha yang mengecewakan produk maupun layanannya,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemulihan Ekonomi Jawa Barat Ipong Witono mengatakan, dunia mengalami perubahan mendasar dan tidak bisa lagi menyelesaikan masalah masa depan dengan cara-cara biasa, apalagi kesulitan ekonomi pandemi saat ini membutuhkan lompatan besar. "Saya senang teman-teman di BNI menjadi bagian dari kontribusi kita dalam menyelamatkan bisnis dan pemulihan ekonomi Jabar," tukasnya.
Ketua Umum Apindo Jawa Barat Ning Wahyu Astutik menilai konsep yang ditawarkan oleh Business Network International (BNI) sangat bagus dalam mengembangkan bisnis secara bersama-sama. Sebab menurutnya, jika tidak mendukung satu sama lain, tidak akan bisa sukses.
Dia melanjutkan, Business Network International (BNI) menciptakan suatu lingkungan yang membuat para anggota yang merupakan para pebisnis aktif mendapatkan bisnis dari referal atau rujukan anggota BNI lainnya, demikian juga kita aktif memberikan referal kepada anggota lainnya.
"Referal yang bagus memiliki etiknya sendiri, bukan hanya asal menyampaikan info tapi mempertemukan sampai jadi. Setiap minggu harus ada minimal 1 referal. Jadi kekuatan referal itu sangat besar," tuturnya.
Menurut Grace, pentingnya organisasi seperti BNI karena pemasaran membutuhkan investasi besar dan kalaupun ada referal dari orang lain umumnya tidak konsisten karena tidak ditunjang sistem referal yang teruji dan terstruktur sehingga suara kita hilang karena banyaknya pesaing di lini bisnis yang sama. “Di BNI uniknya kita hanya menerima satu perusahaan di lini bisnis tertentu, tidak boleh dua atau lebih untuk menghindari terjadinya persaingan,” urainya.
Hal senada disampaikan Support Director Consultant Setio Priyono. Menurut dia, BNI memiliki value yang khas yaitu memberi (referal) dulu atau membantu orang lain dulu baru menerima.
“Jadi di BNI itu kita punya value bukan hanya mendapat referal dari orang lain, tapi kita harus membantu orang lain dulu baru bisa sukses. Itu sebabnya tidak semua pengusaha yang bisa masuk BNI karena selain hanya menerima anggota dari satu jenis bisnis, juga bisnis yang masuk jadi anggota pun harus mapan,” tandasnya.
“Meskipun BNI itu terbuka namun tidak semua bisa masuk BNI, misalnya untuk bisnis asuransi hanya bisa diterima satu saja, hal ini agar tidak terjadi persaingan di dalam. Kemudian usaha harus mapan sebab kita tidak mau mereferensikan usaha yang mengecewakan produk maupun layanannya,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemulihan Ekonomi Jawa Barat Ipong Witono mengatakan, dunia mengalami perubahan mendasar dan tidak bisa lagi menyelesaikan masalah masa depan dengan cara-cara biasa, apalagi kesulitan ekonomi pandemi saat ini membutuhkan lompatan besar. "Saya senang teman-teman di BNI menjadi bagian dari kontribusi kita dalam menyelamatkan bisnis dan pemulihan ekonomi Jabar," tukasnya.
Ketua Umum Apindo Jawa Barat Ning Wahyu Astutik menilai konsep yang ditawarkan oleh Business Network International (BNI) sangat bagus dalam mengembangkan bisnis secara bersama-sama. Sebab menurutnya, jika tidak mendukung satu sama lain, tidak akan bisa sukses.
tulis komentar anda