Sejurus dengan Kebijakan Kompetensi SDM, Perpusnas Beri Pelatihan Barista
Rabu, 06 Oktober 2021 - 22:42 WIB
"Peran kami dalam hal ini adalah menyebarkan literasi kopi, sehingga siapa pun yang memiliki minat dalam bidang ini bisa terpenuhi kebutuhan pengetahuan dan ketrampilannya melalui kegiatan Program Kewirausahaan Kopi ini," kata Ofy.
Dia berharap, kedepan Perpusnas bisa menyelenggarakan kegiatan lain dengan metoda serupa, yakni memberikan pelatihan secara komprehensif dengan komposisi materi dan praktek, sehingga peserta yang mengikutinya bisa mendapat pengetahuan yang utuh.
“Perpustakaan harus bisa bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik menuju kesejahteraan,” tegasnya.
Program kewirausahaan Kopi diselenggarakan Perpusnas selama sekitar satu bulan. Program ini meliputi delapan kota; Medan, Lampung, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Denpasar dan Ruteng.
Program diawali dengan penyampaian materi-materi dasar tentang kopi dan kewirausahaan yang dibuka secara umum. Tercatat ada 1460 orang peserta yang mendaftar dalam kegiatan ini.
Tahap selanjutnya, terseleksi 480 orang atau 60 orang setiap kota untuk mengikuti sesi praktik di kedai masing-masing kota. Dari sesi ini, kemudian diseleksi lagi hingga mengerucut 20 orang peserta.
Masing-masing kota diwakili 2 orang, kecuali Jakarta, meliputi Jabodetabek, terwakili oleh enam orang. 20 Orang ini yang kemudian mengikuti sesi intensif dengan dikarantina untuk menerima pengahuan tentang wirausaha kopi sejak dari hulu, kebun kopi, pemrosesan pasca panen dan terus bagaimana kopi didistribusikan.
Tak cuma kopi, pengetahuan kewirausahaan secara lengkap juga masuk di dalam menu yang jadi santapan peserta pelatihan.
Dia berharap, kedepan Perpusnas bisa menyelenggarakan kegiatan lain dengan metoda serupa, yakni memberikan pelatihan secara komprehensif dengan komposisi materi dan praktek, sehingga peserta yang mengikutinya bisa mendapat pengetahuan yang utuh.
“Perpustakaan harus bisa bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik menuju kesejahteraan,” tegasnya.
Program kewirausahaan Kopi diselenggarakan Perpusnas selama sekitar satu bulan. Program ini meliputi delapan kota; Medan, Lampung, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Denpasar dan Ruteng.
Program diawali dengan penyampaian materi-materi dasar tentang kopi dan kewirausahaan yang dibuka secara umum. Tercatat ada 1460 orang peserta yang mendaftar dalam kegiatan ini.
Tahap selanjutnya, terseleksi 480 orang atau 60 orang setiap kota untuk mengikuti sesi praktik di kedai masing-masing kota. Dari sesi ini, kemudian diseleksi lagi hingga mengerucut 20 orang peserta.
Masing-masing kota diwakili 2 orang, kecuali Jakarta, meliputi Jabodetabek, terwakili oleh enam orang. 20 Orang ini yang kemudian mengikuti sesi intensif dengan dikarantina untuk menerima pengahuan tentang wirausaha kopi sejak dari hulu, kebun kopi, pemrosesan pasca panen dan terus bagaimana kopi didistribusikan.
Tak cuma kopi, pengetahuan kewirausahaan secara lengkap juga masuk di dalam menu yang jadi santapan peserta pelatihan.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda