Bom Utang Ancam Ekonomi China, 2 Raksasa Properti Ikuti Jejak Evergrande
Senin, 11 Oktober 2021 - 06:21 WIB
Kekhawatiran tentang solvabilitas Sinic Holdings dan Fantasia Holdings muncul karena Evergrande Group sedangkan berjuang untuk membayar bunga dalam beberapa pekan terakhir. Perusahaan properti pesaing di Hong Kong, Hopson Development, bahkan berniat membeli 51% saham di Evergrande Real Estate seharga USD5 miliar, menurut laporan media China.
Pada Senin (4/10/2021), saham Evergrande ditangguhkan menjelang "pengumuman yang berisi informasi dalam tentang transaksi besar". Perusahaan tersebut dilaporkan akan menjual sebagian besar saham di salah satu bisnisnya.
Evergrande, telah berjuang untuk memenuhi pembayaran bunga utang dalam beberapa pekan terakhir. Krisis utang Evergrande baru-baru ini menandai bahwa sektor properti di China sekarang menghadapi pengawasan ketat.
Kekhawatiran juga bermunculan tentang masalah utang Evergrande yang menyebar melalui ekonomi China dan berdampak pada pasar keuangan global. Krisis utang Evergrande menunjukkan tanda-tanda meningkatnya tekanan di pasar properti Cina.
Banyak pengembang di China telah berjuang untuk mengumpulkan uang. Misalnya, R&F Properties yang berbasis di Guangzhou, menurut China Daily, mereka bulan lalu mengumpulkan USD2,5 miliar dengan meminjam uang dari pemegang saham utama dan menjual anak perusahaan.
Pada Senin (4/10/2021), saham Evergrande ditangguhkan menjelang "pengumuman yang berisi informasi dalam tentang transaksi besar". Perusahaan tersebut dilaporkan akan menjual sebagian besar saham di salah satu bisnisnya.
Evergrande, telah berjuang untuk memenuhi pembayaran bunga utang dalam beberapa pekan terakhir. Krisis utang Evergrande baru-baru ini menandai bahwa sektor properti di China sekarang menghadapi pengawasan ketat.
Kekhawatiran juga bermunculan tentang masalah utang Evergrande yang menyebar melalui ekonomi China dan berdampak pada pasar keuangan global. Krisis utang Evergrande menunjukkan tanda-tanda meningkatnya tekanan di pasar properti Cina.
Banyak pengembang di China telah berjuang untuk mengumpulkan uang. Misalnya, R&F Properties yang berbasis di Guangzhou, menurut China Daily, mereka bulan lalu mengumpulkan USD2,5 miliar dengan meminjam uang dari pemegang saham utama dan menjual anak perusahaan.
(akr)
tulis komentar anda