Erick Thohir Pasang Target Tinggi Buat Freeport, Ini Dasarnya
Selasa, 12 Oktober 2021 - 13:59 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan pendapatan PT Freeport Indonesia (PTFI) hingga Desember 2021 mencapai Rp 105 triliun. Sepanjang 2020 lalu Freeport mencatat pendapatan sebesar Rp 50 triliun.
Di sisi keuntungan bersih, pemegang saham menargetkan hingga Desember mencapai Rp40 triliun. Target itu naik jika dibandingkan dengan keuntungan perusahaan pada 2020 tercatat berada di angka Rp 20 triliun.
"Seperti yang kita saksikan bahwa saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport meningkat 100 persen. Tahun lalu Rp50 triliun, sekarang sampai Desember nanti (2021) Rp 105 triliun. Lalu juga keuntungan bersih tahun lalu Rp10 triliun, rencananya, tahun ini sampai Desember Rp40 triliun," ujar Erick saat peresmian smelter milik Freeport Indonesia, Selasa (12/10/2021).
Target pendapatan dan keuntungan bersih yang ditetapkan pemegang saham, didasarkan pada kapasitas produksi Freeport dan meningkatnya harga tembaga. Di lain sisi, Erick memastikan kinerja, inovasi dan transformasi Freeport Indonesia terus berjalan meski di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan (groundbreaking) instalasi pemurnian dan pengolahan (smelter) milik Freeport Indonesia di di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Gresik, Jawa Timur. Smelter tersebut digadang-gadang mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Indonesia sendiri memiliki cadangan tembaga yang besar, bahkan masuk dalam 7 negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Karena itu, Erick mematikan smelter ini akan melakukan investasi sebesar Rp 42 triliun.
"Yang fungsinya sebagai pemurnian tembaga yang menghasilkan katoda tembaga. Juga fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas perak dan logam berharga lainnya," katanya.
Di sisi keuntungan bersih, pemegang saham menargetkan hingga Desember mencapai Rp40 triliun. Target itu naik jika dibandingkan dengan keuntungan perusahaan pada 2020 tercatat berada di angka Rp 20 triliun.
"Seperti yang kita saksikan bahwa saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport meningkat 100 persen. Tahun lalu Rp50 triliun, sekarang sampai Desember nanti (2021) Rp 105 triliun. Lalu juga keuntungan bersih tahun lalu Rp10 triliun, rencananya, tahun ini sampai Desember Rp40 triliun," ujar Erick saat peresmian smelter milik Freeport Indonesia, Selasa (12/10/2021).
Target pendapatan dan keuntungan bersih yang ditetapkan pemegang saham, didasarkan pada kapasitas produksi Freeport dan meningkatnya harga tembaga. Di lain sisi, Erick memastikan kinerja, inovasi dan transformasi Freeport Indonesia terus berjalan meski di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan (groundbreaking) instalasi pemurnian dan pengolahan (smelter) milik Freeport Indonesia di di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Gresik, Jawa Timur. Smelter tersebut digadang-gadang mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Indonesia sendiri memiliki cadangan tembaga yang besar, bahkan masuk dalam 7 negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Karena itu, Erick mematikan smelter ini akan melakukan investasi sebesar Rp 42 triliun.
"Yang fungsinya sebagai pemurnian tembaga yang menghasilkan katoda tembaga. Juga fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas perak dan logam berharga lainnya," katanya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda