Erick Thohir Akan Pangkas Anggota Klaster BUMN, Langkah Merger?
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 18:10 WIB
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berencana kembali merampungkan klasterisasi perusahaan pelat merah berdasarkan core business (bisnis inti). Rencana itu pun sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat agenda pengarahan kepada 20 direktur utama BUMN.
Bila sebelumnya setiap klaster BUMN terdapat 3-4 perusahaan, maka ke depan jumlah tersebut akan dikurangi menjadi dua perusahaan saja.
"Ke depan Bapak (Jokowi) harapkan kalau bisa di masing-masing klaster ini jumlahnya dua atau satu saja, misalnya Bulog dan RNI sebenarnya agak mirip. Lalu, Perkebunan, Perhutani pun sebenarnya agak mirip. Nah, tentu, LEN, Krakatau Steel dan ada Surveyor seperti ini," ujar Erick, Sabtu (16/10/2021).
Penyusunan klaster BUMN saat ini, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury membina enam klaster, yaitu klaster industri migas dan energi. Di dalamnya ada PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero). Kemudian, klaster industri minerba terdiri dari PT Krakatau Steel (KS) Tbk, dan Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Selanjutnya, klaster industri perkebunan dan kehutanan terdiri dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Perhutani. Lalu, klaster industri pupuk dan pangan yang terdiri atas PT Berdikari dan Perikanan Nusantara (Perinus). Ada lagi klaster industri farmasi dan kesehatan, terdapat PT Bio Farma, PT Kimia Farma, dan PT Indofarma, serta Pertamedika.
Terakhir, klaster industri pertahanan, manufaktur, dan industri lainnya terdapat BUMN yang menaungi sektor pertahanan.
Sementara, Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo membawahi enam klaster, yakni klaster jasa Keuangan terdiri atas PT Permodalan Nasional Madani (PMN), PT Danareksa, hingga PT Pegadaian.
Lalu, klaster jasa asuransi dan dana pensiun terdiri atas PT Asuransi Jiwasraya, Asuransi ABRI (Asabri), Taspen, Jasindo, Jasa Raharja, Askrindo, dan Jamkrindo. Kemudian, klaster telekomunikasi dan Media, ada PT Telkom, dan LKBN Antara.
Disusul, Klaster pembangunan infrastruktur, di mana Erick menggabungkan BUMN karya dengan BUMN semen, dengan alasan keduanya saling membutuhkan dan dapat bersinergi, di mana di dalamnya terdapat Semen Gresik dan Semen Baturaja.
Kemudian, klaster pariwisata, logistik, dan lainnya terdiri atas PT Hotel Indonesia, Taman Wisata Candi, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Terakhir, klaster sarana dan prasarana perhubungan, yakni seperti Angkasa Pura (AP), Kereta Api Indonesia (KAI), dan Damri.
Bila sebelumnya setiap klaster BUMN terdapat 3-4 perusahaan, maka ke depan jumlah tersebut akan dikurangi menjadi dua perusahaan saja.
"Ke depan Bapak (Jokowi) harapkan kalau bisa di masing-masing klaster ini jumlahnya dua atau satu saja, misalnya Bulog dan RNI sebenarnya agak mirip. Lalu, Perkebunan, Perhutani pun sebenarnya agak mirip. Nah, tentu, LEN, Krakatau Steel dan ada Surveyor seperti ini," ujar Erick, Sabtu (16/10/2021).
Penyusunan klaster BUMN saat ini, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury membina enam klaster, yaitu klaster industri migas dan energi. Di dalamnya ada PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero). Kemudian, klaster industri minerba terdiri dari PT Krakatau Steel (KS) Tbk, dan Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Selanjutnya, klaster industri perkebunan dan kehutanan terdiri dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Perhutani. Lalu, klaster industri pupuk dan pangan yang terdiri atas PT Berdikari dan Perikanan Nusantara (Perinus). Ada lagi klaster industri farmasi dan kesehatan, terdapat PT Bio Farma, PT Kimia Farma, dan PT Indofarma, serta Pertamedika.
Terakhir, klaster industri pertahanan, manufaktur, dan industri lainnya terdapat BUMN yang menaungi sektor pertahanan.
Sementara, Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo membawahi enam klaster, yakni klaster jasa Keuangan terdiri atas PT Permodalan Nasional Madani (PMN), PT Danareksa, hingga PT Pegadaian.
Lalu, klaster jasa asuransi dan dana pensiun terdiri atas PT Asuransi Jiwasraya, Asuransi ABRI (Asabri), Taspen, Jasindo, Jasa Raharja, Askrindo, dan Jamkrindo. Kemudian, klaster telekomunikasi dan Media, ada PT Telkom, dan LKBN Antara.
Disusul, Klaster pembangunan infrastruktur, di mana Erick menggabungkan BUMN karya dengan BUMN semen, dengan alasan keduanya saling membutuhkan dan dapat bersinergi, di mana di dalamnya terdapat Semen Gresik dan Semen Baturaja.
Kemudian, klaster pariwisata, logistik, dan lainnya terdiri atas PT Hotel Indonesia, Taman Wisata Candi, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Terakhir, klaster sarana dan prasarana perhubungan, yakni seperti Angkasa Pura (AP), Kereta Api Indonesia (KAI), dan Damri.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda