Kementan Siap Gaungkan Petani Milenial, Pilar Berkelanjutan Pertanian di Bengkulu
Minggu, 17 Oktober 2021 - 07:42 WIB
Terkait peran petani muda dalam mengembangkan Kopi Bengkulu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricki Gunawan meminta generasi millenial di bengkulu harus dapat berkontribusi dengan gaya milenialnya, baik pada sisi pemasaran maupun pada sisi pembudidayaannya.
Bagaimana anak muda, sebagai petani milenial dapat membudidayakan kopi, pengelolaan pasca panen dengan teknologi serta dengan pendekatan produktifitas yang tinggi,” ujarnya. Sektor pertanian dalam hal ini juga berfungsi sebagai penyangga ketahanan nasional baik di bidang ekonomi, politik maupun keamanan.
Sehubungan dengan hal itu lah petani milenial di Bengkulu juga harus dapat mengambil peran. Sesungguhnya, orang tua yang berprofesi sebagai petani apabila berhasil menyekolahkan anak-anaknya dari hasil bertani merupakan suatu hal yang hebat.
Apalagi bekerja pada sektor pertanian di tengah pandemi covid 19 ini sangat menjanjikan hanya sektor pertanian yang tetap berkembang di banding sektor lainnya. Hasil produksinya pasti dibutuhkan dalam artian pasarnya tidak akan habis. Bahkan semakin berkembang.
Sementara Kepala Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung sebagai salah satu UPT vertikal Kementan, Abdul Roni Angkat mengungkapkan, BPP Lampung berkomitmen mendukung penuh program Kementan terutama dalam regenerasi petani demi mewujudkan pertanian maju mandiri dan modern.
Pengawalan dan pendampingan terkait resonansi Jaringan Pertanian Nasional (JPN) di Provinsi Bengkulu yang dilakukan ini merupakan salah satu wujud fasilitasi keberpihakan BPP Lampung sehingga “Petani millenial menjadi agropreneur dalam membantu pergerakan perekonomian rakyat khususnya petani, sekaligus membantu ketahanan pangan nasional.
Petani milenial merupakan harapan dan semangat dalam rangka eksistansi sektor pertanian di negara Indonesia”, ucap Roni ditemui saat melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu (15/10).
Bagaimana anak muda, sebagai petani milenial dapat membudidayakan kopi, pengelolaan pasca panen dengan teknologi serta dengan pendekatan produktifitas yang tinggi,” ujarnya. Sektor pertanian dalam hal ini juga berfungsi sebagai penyangga ketahanan nasional baik di bidang ekonomi, politik maupun keamanan.
Sehubungan dengan hal itu lah petani milenial di Bengkulu juga harus dapat mengambil peran. Sesungguhnya, orang tua yang berprofesi sebagai petani apabila berhasil menyekolahkan anak-anaknya dari hasil bertani merupakan suatu hal yang hebat.
Apalagi bekerja pada sektor pertanian di tengah pandemi covid 19 ini sangat menjanjikan hanya sektor pertanian yang tetap berkembang di banding sektor lainnya. Hasil produksinya pasti dibutuhkan dalam artian pasarnya tidak akan habis. Bahkan semakin berkembang.
Sementara Kepala Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung sebagai salah satu UPT vertikal Kementan, Abdul Roni Angkat mengungkapkan, BPP Lampung berkomitmen mendukung penuh program Kementan terutama dalam regenerasi petani demi mewujudkan pertanian maju mandiri dan modern.
Pengawalan dan pendampingan terkait resonansi Jaringan Pertanian Nasional (JPN) di Provinsi Bengkulu yang dilakukan ini merupakan salah satu wujud fasilitasi keberpihakan BPP Lampung sehingga “Petani millenial menjadi agropreneur dalam membantu pergerakan perekonomian rakyat khususnya petani, sekaligus membantu ketahanan pangan nasional.
Petani milenial merupakan harapan dan semangat dalam rangka eksistansi sektor pertanian di negara Indonesia”, ucap Roni ditemui saat melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu (15/10).
(akr)
tulis komentar anda