Praktik Perdagangan China Mendapat Kecaman Keras

Jum'at, 22 Oktober 2021 - 14:02 WIB
"Dengan merusak aturan perdagangan yang disepakati, China juga merusak sistem perdagangan multilateral yang diandalkan semua anggota WTO," sambungnya.

Ketegangan antara Australia dan China telah mencapai level terendah dalam beberapa dekade. Sebagian besar dipicu oleh Australia yang menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus corona.

Amerika Serikat juga kritis. Charge d'affaires, David Bisbee mencantumkan apa yang disebutnya sebagai praktik perdagangan tidak adil China. Termasuk perlakuan istimewa untuk perusahaan negara, pembatasan data, penegakan hak kekayaan intelektual dan pencurian cyber yang dinilai belum memadai.

"Kami juga tidak dapat mengabaikan laporan penerapan kerja paksa China di beberapa sektor," kata Bisbee, dalam referensi yang jelas soal tuduhan orang-orang Uighur menjadi sasaran kamp kerja paksa di Xinjiang.



Sumber-sumber perdagangan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Inggris, Kanada, Uni Eropa dan Jepang juga menyerukan reformasi untuk membuat ekonomi terbesar kedua di dunia lebih bebas dan terbuka.

Dalam pertemuan itu, Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, mengatakan "Sejak peninjauan terakhir, China tetap berkomitmen untuk memperdalam reformasi, memperluas, membuka dan menumbuhkan ekonomi terbukanya pada tingkat yang lebih tinggi.

"China telah memperkuat perlindungan kekayaan intelektual dengan cara legislatif, administratif dan yudikatif, dan memenuhi kewajibannya pada transparansi," papar Wang.
(akr)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More