Luncurkan Cangkul Merah Putih SNI, Teten: Kualitas Bisa Diadu dengan Produk Impor
Jum'at, 22 Oktober 2021 - 18:43 WIB
“Akses pasar telah dibuka sebanyak 40 persen belanja pemerintah lewat LKPP, salah satunya alat-alat pertanian. Belanja UMKM pun sudah diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Program alokasi pengadaan barang dan jasa pemerintah dari UMKM saat ini mencapai Rp188,96 triliun atau sekitar 42,19 persen dari total target Rp447,2 triliun,” bebernya.
Ketiga, KemenKopUKM terus memperkuat akses pembiayaan lewat LPDB-KUMKM. Termasuk KUR dengan bunga yang sangat rendah dari perbankan dan disubsidi oleh pemerintah. Selain di Tulungagung, koperasi sektor logam dengan produk cangkul juga fokus dikembangkan di Sukabumi, Klaten, dan Tegal.
“Saya optimis industri logam, terutama cangkul ini terus berkembang. Karena selama dua tahun ini, isu impor cangkul sudah tak ada lagi. Bahkan dari segi kualitas, saya sudah coba adu sendiri dengan produk impor, cangkul Merah Putih punya kita ini kuat,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Angudi Logam Abadi Suharyono mengatakan, saat ini koperasinya mampu memproduksi 4.000 cangkul per bulan. Dia pun bersyukur produk Cangkul Merah Putih kini mendapat sertifikat SNI. “Ikhtiar ini agar kita mudah jika ingin menembus pasar ekspor dan berjejaring dalam rantai nilai global (global value chain),” imbuhnya.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo juga menyatakan dukungannya. Dia bilang, momentum ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka peningkatan daya saing UMKM di tingkat nasional dan global.
Ketiga, KemenKopUKM terus memperkuat akses pembiayaan lewat LPDB-KUMKM. Termasuk KUR dengan bunga yang sangat rendah dari perbankan dan disubsidi oleh pemerintah. Selain di Tulungagung, koperasi sektor logam dengan produk cangkul juga fokus dikembangkan di Sukabumi, Klaten, dan Tegal.
“Saya optimis industri logam, terutama cangkul ini terus berkembang. Karena selama dua tahun ini, isu impor cangkul sudah tak ada lagi. Bahkan dari segi kualitas, saya sudah coba adu sendiri dengan produk impor, cangkul Merah Putih punya kita ini kuat,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Angudi Logam Abadi Suharyono mengatakan, saat ini koperasinya mampu memproduksi 4.000 cangkul per bulan. Dia pun bersyukur produk Cangkul Merah Putih kini mendapat sertifikat SNI. “Ikhtiar ini agar kita mudah jika ingin menembus pasar ekspor dan berjejaring dalam rantai nilai global (global value chain),” imbuhnya.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo juga menyatakan dukungannya. Dia bilang, momentum ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah pusat dan daerah dalam rangka peningkatan daya saing UMKM di tingkat nasional dan global.
(ind)
tulis komentar anda