Gus Menteri Berharap Ajang World Superbike di Mandalika Bangkitkan Ekonomi Desa
Rabu, 27 Oktober 2021 - 22:14 WIB
JAKARTA - World Superbike (WSBK) 2021 dan FIM MotoGP World Championship (MotoGP) 2022 Seri Indonesia akan digelar di Daerah Super Prioritas (DSP) Mandalika , Lombok, Nusa Tenggara Barat ( NTB ). Ajang berskala internasional ini diharapkan dapat memberikan efek berganda bagi perekonomian Indonesia dan mempercepat pemulihan pariwisata NTB.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, pengembangan Desa Wisata di Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat, dan Lombok Tengah menjadi bagian dari kebijakan prioritas nasional yang menetapkan lima Destinasi Super Prioritas. Salah satunya adalah DSP Mandalika di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pria yang akrab disapa Gus Menteri itu mencatat, dalam mendukung program prioritas tersebut, pihaknya memfasilitasi pengembangan desa-desa penyangga SDP Mandalika dengan membangun sarana dan prasarana pengembangan objek wisata di 19 desa di empat kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara.
“Harapan saya tentu desa-desa penyangga ini menjadi wahana dalam mempromosikan desa wisata. Tujuan utamanya adalah SDGS Desa percepatan pencapaian pembangunan desa berkelanjutan,” ujar Abdul Halim saat meresmikan bantuan pengembangangan objek wisata dan amenitas wisata di Sembalun Bumbung, Lombok, NTB, Rabu (27/10/2021).
Abdul Halim mengungkapkan, tahun ini pihaknya telah memberikan bantuan pengembangangan objek wisata dan amenitas wisata di 156 desa di 94 kabupaten di 28 provinsi di Indonesia. Dia pun mengajak seluruh stakeholders bekerja keras agar desa wisata mampu menarik minak wisatawan internasional maupun domestik.
“Saya juga berharap BUMDesa, desa wisata, dapat memberikan kontribusi besar dalam penanganan kemiskinan ekstrem di desa. Sehingga kesejahteraan warga desa akan terwujud,” katanya.
Dalam mengelola desa wisata, kata dia, membutuhkan kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholders desa dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Alhasil, pembangunan lebih terkonsolidasi dengan baik, kemandirian desa-desa lebih cepat dicapai, kebangkitan ekonomi warga lebih merata, dan kesejahteran masyarakat yang berkeadilan.
Desember 2020 lalu, masyarakat sasaran program di Kabupaten Teluk Wondama, telah berhasil mengekspor rumput laut ke Hong Kong sebanyak 20 ton senilai Rp390 juta. Kelompok sasaran program di Manokwari Selatan berhasil melakukan ekspor biji kakao kering ke Inggris sebanyak 6.000 kg atau senilai Rp270 juta.
“Hingga tahun ini terdapat 6.284 rumah tangga terlibat dalam kegiatan komunitas produsen, ada 4.260 petani yang dilatih, 39 produk unggulan yang kami dukung. Di antaranya adalah kopi dan rumput laut," jelas Abdul Halim.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, pengembangan Desa Wisata di Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat, dan Lombok Tengah menjadi bagian dari kebijakan prioritas nasional yang menetapkan lima Destinasi Super Prioritas. Salah satunya adalah DSP Mandalika di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pria yang akrab disapa Gus Menteri itu mencatat, dalam mendukung program prioritas tersebut, pihaknya memfasilitasi pengembangan desa-desa penyangga SDP Mandalika dengan membangun sarana dan prasarana pengembangan objek wisata di 19 desa di empat kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara.
“Harapan saya tentu desa-desa penyangga ini menjadi wahana dalam mempromosikan desa wisata. Tujuan utamanya adalah SDGS Desa percepatan pencapaian pembangunan desa berkelanjutan,” ujar Abdul Halim saat meresmikan bantuan pengembangangan objek wisata dan amenitas wisata di Sembalun Bumbung, Lombok, NTB, Rabu (27/10/2021).
Abdul Halim mengungkapkan, tahun ini pihaknya telah memberikan bantuan pengembangangan objek wisata dan amenitas wisata di 156 desa di 94 kabupaten di 28 provinsi di Indonesia. Dia pun mengajak seluruh stakeholders bekerja keras agar desa wisata mampu menarik minak wisatawan internasional maupun domestik.
“Saya juga berharap BUMDesa, desa wisata, dapat memberikan kontribusi besar dalam penanganan kemiskinan ekstrem di desa. Sehingga kesejahteraan warga desa akan terwujud,” katanya.
Dalam mengelola desa wisata, kata dia, membutuhkan kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholders desa dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Alhasil, pembangunan lebih terkonsolidasi dengan baik, kemandirian desa-desa lebih cepat dicapai, kebangkitan ekonomi warga lebih merata, dan kesejahteran masyarakat yang berkeadilan.
Desember 2020 lalu, masyarakat sasaran program di Kabupaten Teluk Wondama, telah berhasil mengekspor rumput laut ke Hong Kong sebanyak 20 ton senilai Rp390 juta. Kelompok sasaran program di Manokwari Selatan berhasil melakukan ekspor biji kakao kering ke Inggris sebanyak 6.000 kg atau senilai Rp270 juta.
“Hingga tahun ini terdapat 6.284 rumah tangga terlibat dalam kegiatan komunitas produsen, ada 4.260 petani yang dilatih, 39 produk unggulan yang kami dukung. Di antaranya adalah kopi dan rumput laut," jelas Abdul Halim.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda