November Menjelang, Pergerakan IHSG Rawan Koreksi
Minggu, 31 Oktober 2021 - 10:20 WIB
JAKARTA - Research Analyst Pacific Capital Investment Nengsih Limbong memprediksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal masuk ke area konsolidasi pada November besok. Konsolidasi IHSG itu akan dimulai pada pekan pertama November.
Nengsih, dalam analisisnya, melihat IHSG telah mengalami penguatan signifikan sepanjang bulan Oktober 2021. Reli beberapa waktu terakhir membuat peluang pergerakan sideways kian terbuka.
"Pekan depan kami melihat IHSG masih akan cenderung terkonsolidasi karena beberapa pertimbangan. Pertama pada Oktober IHSG sudah cukup naik signifikan sebesar 4,8%," kata Nengsih kepada MNC Portal, dikutip Minggu (31/10/2021).
Namun demikian, potensi pergerakan IHSG masih bisa terjadi. Data-data ekonomi diperkirakan bakal menjadi pemicu pergerakan IHSG pekan depan, mengingat laporan tersebut menunjukkan ukuran level pemulihan ekonomi nasional.
"Kita lihat di pekan depan masih IHSG juga dipicu beberapa data ekonomi yang akan rilis seperti PMI, CPI, cadangan devisa, dan GDP. Data ekonomi tersebut akan menunjukkan tingkat pemulihan ekonomi nasional kita," lanjutnya.
November, bagi Nengsih, adalah bulan koreksi bagi IHSG ketika membaca data historis pergerakan indeks pada 10 tahun terakhir. Musim tersebut diproyeksikan bakal menjadi momentum masuknya investor di pasar modal.
"Dari 2010-2019, biasanya November itu tercatat mengalami koreksi, rata-rata sampai 1,13%, sebab 8 dari 10 tahun terakhir IHSG tercatat mengalami penurunan," tuturnya.
Sentimen tapering Federal Reserve (The Fed) juga bakal menanti IHSG sejalan dengan pengumuman kepastiannya pada pertengahan November.
"Pekan depan juga ada rilis pertemuan The Fed mengenai tapering. Seperti kita ketahui Oktober kemarin The Fed menyatakan bakal mengumumkan tapering pada pertengahan November," pungkasnya.
Nengsih, dalam analisisnya, melihat IHSG telah mengalami penguatan signifikan sepanjang bulan Oktober 2021. Reli beberapa waktu terakhir membuat peluang pergerakan sideways kian terbuka.
"Pekan depan kami melihat IHSG masih akan cenderung terkonsolidasi karena beberapa pertimbangan. Pertama pada Oktober IHSG sudah cukup naik signifikan sebesar 4,8%," kata Nengsih kepada MNC Portal, dikutip Minggu (31/10/2021).
Namun demikian, potensi pergerakan IHSG masih bisa terjadi. Data-data ekonomi diperkirakan bakal menjadi pemicu pergerakan IHSG pekan depan, mengingat laporan tersebut menunjukkan ukuran level pemulihan ekonomi nasional.
"Kita lihat di pekan depan masih IHSG juga dipicu beberapa data ekonomi yang akan rilis seperti PMI, CPI, cadangan devisa, dan GDP. Data ekonomi tersebut akan menunjukkan tingkat pemulihan ekonomi nasional kita," lanjutnya.
November, bagi Nengsih, adalah bulan koreksi bagi IHSG ketika membaca data historis pergerakan indeks pada 10 tahun terakhir. Musim tersebut diproyeksikan bakal menjadi momentum masuknya investor di pasar modal.
"Dari 2010-2019, biasanya November itu tercatat mengalami koreksi, rata-rata sampai 1,13%, sebab 8 dari 10 tahun terakhir IHSG tercatat mengalami penurunan," tuturnya.
Sentimen tapering Federal Reserve (The Fed) juga bakal menanti IHSG sejalan dengan pengumuman kepastiannya pada pertengahan November.
"Pekan depan juga ada rilis pertemuan The Fed mengenai tapering. Seperti kita ketahui Oktober kemarin The Fed menyatakan bakal mengumumkan tapering pada pertengahan November," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda