Prospek Properti Cerah, Bank BTN Siapkan Suku Bunga Rendah dan Angsuran Terjangkau
Senin, 01 November 2021 - 09:49 WIB
"Kami optimistis prospek industri properti akan semakin cerah, seiring kebutuhan milenial miliki rumah yang tinggi. Bank BTN sudah menyiapkan infrastruktur pendukung untuk bisa memenuhi kebutuhan rumah yang tinggi. Kami targetkan tahun depan bisa melakukan pembiayaan rumah sekitar 250.000 hingga 300.000 unit," jelas Nixon.
Dia menuturkan, kebutuhan rumah yang tinggi saat ini akan menjadi sentimen positif bagi perseroan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada para nasabah.
"Kebutuhan pemilikan rumah yang tinggi harus diimbangi oleh kecepatan dan kemudahan pelayanan bagi para debitur dan calon debitur. Bank BTN terus melakukan transformasi untuk mewujudkan hal tersebut," katanya.
Dihubungi terpisah, Directors Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus mengungkapkan, prospek sektor perumahan tahun depan masih sangat bagus, pasalnya selain angka backlog yang tinggi, pertumbuhan rumah tangga baru/ keluarga baru (household) juga masih positif.
“Untuk saat ini, Investasi di sektor perumahan bagi keluarga yang baru menikah menjadi waktu yang tepat setelah hampir 2 tahun pandemi Covid melanda Tanah Air dan dunia. Pertimbangan investasi di sektor ini antara lain karena banyaknya aset properti yang dijual di bawah harga pasar, bahkan masih ada yang memberikan diskon,” ungkap Anton.
Lebih lanjut Anton mengatakan, penurunan angka Covid dan sentimen ekonomi bisnis membaik menjadi momentum positif yang akan mendorong pertumbuhan bisnis properti.
"Perubahan yang cepat sangat positif di hampir seluruh wilayah melandai, tentu saja berdampak positif terhadap kegiatan bisnis, termasuk properti. Kita harapkan tren penjualan membaik di semester pertama akan berlanjut," ujarnya.
“Bagi keluarga baru, ataupun generasi milenial, terutama pembeli rumah pertama menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi properti dengan tingkat suku bunga KPR yang di bawah 10%. Siklus bergerak naik, inilah yang diharapkan akan menjadi gain dari investasi properti. Momennya masih ada, masih terbuka. Sekarang waktu tepat cari peluang investasi properti," paparnya.
Ketua Umum Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida memperkirakan, industri properti diprediksi akan tetap tumbuh pada tahun 2022. Saat ini, pangsa pasar kita 70% millenial. Karena generasi ini mempunyai pendapatan yang lebih stabil.
“Potensi generasi milenial untuk membeli properti relatif besar. Kemampuan kelompok ini memenuhi gaya hidupnya selama ini karena ditopang penghasilan yang cukup memadai. Apabila penghasilan milenial itu digabung dengan pasangannya, tentu daya beli mereka akan jauh lebih besar lagi. Jadi mestinya generasi milenial mampu mencicil rumah Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta per bulan,” ujarnya.
Dia menuturkan, kebutuhan rumah yang tinggi saat ini akan menjadi sentimen positif bagi perseroan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada para nasabah.
"Kebutuhan pemilikan rumah yang tinggi harus diimbangi oleh kecepatan dan kemudahan pelayanan bagi para debitur dan calon debitur. Bank BTN terus melakukan transformasi untuk mewujudkan hal tersebut," katanya.
Dihubungi terpisah, Directors Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus mengungkapkan, prospek sektor perumahan tahun depan masih sangat bagus, pasalnya selain angka backlog yang tinggi, pertumbuhan rumah tangga baru/ keluarga baru (household) juga masih positif.
“Untuk saat ini, Investasi di sektor perumahan bagi keluarga yang baru menikah menjadi waktu yang tepat setelah hampir 2 tahun pandemi Covid melanda Tanah Air dan dunia. Pertimbangan investasi di sektor ini antara lain karena banyaknya aset properti yang dijual di bawah harga pasar, bahkan masih ada yang memberikan diskon,” ungkap Anton.
Lebih lanjut Anton mengatakan, penurunan angka Covid dan sentimen ekonomi bisnis membaik menjadi momentum positif yang akan mendorong pertumbuhan bisnis properti.
"Perubahan yang cepat sangat positif di hampir seluruh wilayah melandai, tentu saja berdampak positif terhadap kegiatan bisnis, termasuk properti. Kita harapkan tren penjualan membaik di semester pertama akan berlanjut," ujarnya.
“Bagi keluarga baru, ataupun generasi milenial, terutama pembeli rumah pertama menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi properti dengan tingkat suku bunga KPR yang di bawah 10%. Siklus bergerak naik, inilah yang diharapkan akan menjadi gain dari investasi properti. Momennya masih ada, masih terbuka. Sekarang waktu tepat cari peluang investasi properti," paparnya.
Ketua Umum Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida memperkirakan, industri properti diprediksi akan tetap tumbuh pada tahun 2022. Saat ini, pangsa pasar kita 70% millenial. Karena generasi ini mempunyai pendapatan yang lebih stabil.
“Potensi generasi milenial untuk membeli properti relatif besar. Kemampuan kelompok ini memenuhi gaya hidupnya selama ini karena ditopang penghasilan yang cukup memadai. Apabila penghasilan milenial itu digabung dengan pasangannya, tentu daya beli mereka akan jauh lebih besar lagi. Jadi mestinya generasi milenial mampu mencicil rumah Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta per bulan,” ujarnya.
tulis komentar anda