Membongkar Mahalnya Harga Tes PCR, Bos Bio Farma: Ada Sampai Rp3,5 Juta

Selasa, 09 November 2021 - 13:10 WIB
Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma membeberkan apa yang penyebab tingginya harga polymerase chain reaction (PCR) sejak awal Covid-19 di Indonesia. Foto/Dok
JAKARTA - Induk Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), membeberkan apa yang penyebab tingginya harga polymerase chain reaction (PCR) sejak awal Covid-19 di Indonesia. Ketidakpastian harga tes PCR tersebut khususnya berlaku bagi dua produk PCR perseroan yakni BioCoV-19 dan mBioCoV-19.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menyebut, sejak awal pandemi pemerintah belum menetapkan harga tertinggi tes PCR . Sehingga, harga di pasar cukup variatif. Bahkan, sejumlah laboratorium atau layanan kesehatan mematok harga hingga Rp 3,5 juta.

"Sangat bervariasi karena memang tidak ditetapkan oleh pemerintah, ada yang sampai Rp3,5 juta, ada yang Rp2,5 juta, karena kebanyakan dari lab mereka juga membundling servis ini," ujar Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (9/11/2021).





Tak hanya itu, struktur cost PCR masing-masing laboratorium layanan kesehatan pun ikut menentukan harga PCR di pasar. Misalnya, struktur cost PCR milik Bio Farma, dimana, komponen komponen biaya produksi dan bahan baku mencapai 55 persen.

Kemudian, biaya operasional sebesar 16%, lalu biaya distribusi 14%, royalti 5%, margin bio 10%, lalu harga publish (exc PPN) Rp 90.000, hingga harga E-katalog (exc PPN) mencapai Rp 81.000.

Menurutnya, struktur cost memang sedikit berbeda dari masing-masing layanan kesehatan. Di internal Holding BUMN saja memiliki struktur cost yang juga berbeda.

"Ini tergantung dari lab-nya masing-masing. Tergantung Juga dari bisnis model yang mereka lakukan. Ini adalah struktur cost yang dilakukan dan kami ambil, contohnya dari lab Bio Farma sendiri, tapi nanti Kimia Farma dan Indofarma yang mereka memiliki lab yang jauh lebih besar, mungkin juga akan memberikan gambaran yang sedikit berbeda," ungkap dia.



Adapun harga PCR yang pernah ditetapkan Bio Farma di antaranya, sejak Agustus 2020, perseroan menetap Biocov sebesar Rp325.000 per test. Kemudian, tarifnya menurun pada September tahun lalu atau menjadi Rp250.000 per test. Lalu, menjadi Rp 90.000 per test pada Oktober 2021.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More