Saat Mata Uang Kripto Dipakai Donasi di Tengah Fatwa Haram MUI
Rabu, 24 November 2021 - 09:25 WIB
Setelah menjelajah di Internet, ia terus bekerja di berbagai profesi. Dari keanggotaan MLM hingga penawaran produk asuransi. Saat itu, ia sering mendapat masalah dengan teman atau tetangga karena tawaran asuransi yang ia buat tidak mudah. Kemudian dia mulai berkenalan dengan investasi kripto.
Eko dan komunitasnya telah sepakat untuk berkomitmen memberikan 20% keuntungan dari investasi cryptocurrency dalam bentuk donasi yang dapat digunakan untuk membangun masjid dan mushola.
Sesudah mengalami untung besar karena nilai investasi kripto yang meroket antara akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, komunitas yang mereka namakan Kebun Online ini kemudian membantu membangun 10 masjid di beberapa daerah.
2. Penanganan Covid India dari Penjualan Token Shiba
Salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, telah membakar 90% kepemilikan koin Shiba Inu (SHIB) miliknya, senilai USD6,7 miliar. Buterin memberikan 50 triliun token SHIB (senilai sekitar USD1,2 miliar pada saat itu) ke dana bantuan COVID-19 India yang didirikan oleh pendiri Polygon yaitu Sandeep Nailwal.
Buterin juga mengatakan dalam catatannya bahwa dia lebih suka pembuat cryptocurrency memberikannya kepada badan amal dan bukan kepadanya.
Buterin mentransfer 500 ethereum dan 50 triliun koin meme shiba inu ke dalam dana tersebut. Selain Buterin, pemain kriket Australia Brett Lee juga ikut serta melalui jalur kripto. Pacer menyumbangkan satu bitcoin ke dana bantuan kripto Covid India pada 28 April 2021.
Selain Ethereum, Shiba inu, dan Bitcoin, dana tersebut menerima sumbangan dalam mata uang kripto lainnya termasuk Ripple, Dogecoin, dan Tron. Dalam upaya untuk menjaga dana tetap akuntabel dan transparan, Nailwal telah membuat Google Form untuk menyimpan catatan mereka yang menyumbangkan cryptocurrency.
Cryptocurrency yang diterima oleh dana tersebut dikonversi ke rupee India untuk membeli oksigen, makanan, vaksin, dan peralatan medis lainnya untuk yang membutuhkan. Dalam mengubah cryptocurrency ini menjadi mata uang domestik, Nailwal telah menggandeng bursa terbesar di India seperti WazirX, CoinDCX, dan Bitbns.
3. Donasi Kemanusiaan Menggunakan Kripto
Eko dan komunitasnya telah sepakat untuk berkomitmen memberikan 20% keuntungan dari investasi cryptocurrency dalam bentuk donasi yang dapat digunakan untuk membangun masjid dan mushola.
Sesudah mengalami untung besar karena nilai investasi kripto yang meroket antara akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, komunitas yang mereka namakan Kebun Online ini kemudian membantu membangun 10 masjid di beberapa daerah.
2. Penanganan Covid India dari Penjualan Token Shiba
Salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, telah membakar 90% kepemilikan koin Shiba Inu (SHIB) miliknya, senilai USD6,7 miliar. Buterin memberikan 50 triliun token SHIB (senilai sekitar USD1,2 miliar pada saat itu) ke dana bantuan COVID-19 India yang didirikan oleh pendiri Polygon yaitu Sandeep Nailwal.
Buterin juga mengatakan dalam catatannya bahwa dia lebih suka pembuat cryptocurrency memberikannya kepada badan amal dan bukan kepadanya.
Buterin mentransfer 500 ethereum dan 50 triliun koin meme shiba inu ke dalam dana tersebut. Selain Buterin, pemain kriket Australia Brett Lee juga ikut serta melalui jalur kripto. Pacer menyumbangkan satu bitcoin ke dana bantuan kripto Covid India pada 28 April 2021.
Selain Ethereum, Shiba inu, dan Bitcoin, dana tersebut menerima sumbangan dalam mata uang kripto lainnya termasuk Ripple, Dogecoin, dan Tron. Dalam upaya untuk menjaga dana tetap akuntabel dan transparan, Nailwal telah membuat Google Form untuk menyimpan catatan mereka yang menyumbangkan cryptocurrency.
Cryptocurrency yang diterima oleh dana tersebut dikonversi ke rupee India untuk membeli oksigen, makanan, vaksin, dan peralatan medis lainnya untuk yang membutuhkan. Dalam mengubah cryptocurrency ini menjadi mata uang domestik, Nailwal telah menggandeng bursa terbesar di India seperti WazirX, CoinDCX, dan Bitbns.
3. Donasi Kemanusiaan Menggunakan Kripto
Lihat Juga :
tulis komentar anda