Jaga Ketahanan Pangan, Bulog Halalkan Impor
Rabu, 24 November 2021 - 16:15 WIB
JAKARTA - Perum Badan Urusan Logistik ( Bulog ) tak mempermasalahkan sumber pangan yang digunakan untuk menjaga ketahanan pangan. Sepanjang untuk menjaga ketahanan pangan, impor sekalipun bisa dilakukan.
"Baik dari impor atau dalam negeri tidak masalah. Artinya secara ketahanan pangan terpenuhi. Tapi tetap selama ini kami mengutamakan kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri," kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Muhammad Suyamto saat webinar Kadin, Rabu (24/11/2021).
Suyatno menambahkan, peran Bulog untuk menjaga ketahan pangan nasional memiliki tiga strategi. Pertama menjaga stok tertentu dengan menyerap produksi dalam negeri, menyerap produksi petani, dan menjaga stabilitas harga.
"Di sisi produsen kami melakukan penyerapan dari petani supaya harga lebih stabil. Dari situ kami simpan sebagai stok cadangan beras pemerintah. Setelah disimpan kami akan distribusikan. Kita pastikan bahwa seluruh Indonesia stock cukup untuk kebutuhan masyarakat di masing-masing wilayah," sambungnya.
Jika mekanisme itu tercapai, seharusnya harga bahan pangan, terutama beras, yang ada di pasaran memiliki harga yang stabil. Pasalnya, pemerintah memiliki stok untuk mengantisipasi lonjakan harga yang ada di pasar.
"Stok kami lakukan untuk stabilisasi harga. Pada saat harga naik, stok selalu siap. Kami lakukan operasi pasar," pungkasnya.
"Baik dari impor atau dalam negeri tidak masalah. Artinya secara ketahanan pangan terpenuhi. Tapi tetap selama ini kami mengutamakan kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri," kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Muhammad Suyamto saat webinar Kadin, Rabu (24/11/2021).
Suyatno menambahkan, peran Bulog untuk menjaga ketahan pangan nasional memiliki tiga strategi. Pertama menjaga stok tertentu dengan menyerap produksi dalam negeri, menyerap produksi petani, dan menjaga stabilitas harga.
"Di sisi produsen kami melakukan penyerapan dari petani supaya harga lebih stabil. Dari situ kami simpan sebagai stok cadangan beras pemerintah. Setelah disimpan kami akan distribusikan. Kita pastikan bahwa seluruh Indonesia stock cukup untuk kebutuhan masyarakat di masing-masing wilayah," sambungnya.
Jika mekanisme itu tercapai, seharusnya harga bahan pangan, terutama beras, yang ada di pasaran memiliki harga yang stabil. Pasalnya, pemerintah memiliki stok untuk mengantisipasi lonjakan harga yang ada di pasar.
"Stok kami lakukan untuk stabilisasi harga. Pada saat harga naik, stok selalu siap. Kami lakukan operasi pasar," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda