Bio Farma Kaji Transfusi Plasma Darah untuk Pasien Virus Corona
Rabu, 22 April 2020 - 19:12 WIB
JAKARTA - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir mengatakan pihaknya akan mengembangkan plasma darah pasien Covid-19 yang telah pulih sebagai salah satu metode untuk penyembuhan pasien Covid-19.
"Selain vaksin, kami juga kembangkan transfusi plasma, bagaimana dari orang yang baru sembuh Covid-19, plasma darahnya kita ambil dan kita olah dengan teknologi tertentu sehingga bisa ditransfusikan ke pasien yang terkena Covid-19. Ini cukup efektif di Jepang," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Menurutnya plasma darah dari pasien Covid-19 yang telah sembuh mengandung anti bodi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu memerangi virus yang ada dalam tubuh pasien Covid-19.
"Kalau bisa kita lakukan dalam dua minggu ke depan, kita akan lakukan secara massal di semua rumah sakit yang menangani Covid-19," jelasnya.
Ia menambahkan pihaknya juga bakal berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kesehatan dalam negeri dan internasional untuk pengembangan obat infeksi Covid-19.
"Kita kerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), semua obat yang sudah pernah dilakukan untuk penanganan Covid-19, dilakukan uji klinisnya sehingga bisa diputuskan apakah bisa untuk penanganan Covid-19 atau tidak. Obat yang akan di uji klinis yaitu produk chloroquin dan hydroxy choloroquin," pungkasnya.
"Selain vaksin, kami juga kembangkan transfusi plasma, bagaimana dari orang yang baru sembuh Covid-19, plasma darahnya kita ambil dan kita olah dengan teknologi tertentu sehingga bisa ditransfusikan ke pasien yang terkena Covid-19. Ini cukup efektif di Jepang," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir di Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Menurutnya plasma darah dari pasien Covid-19 yang telah sembuh mengandung anti bodi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu memerangi virus yang ada dalam tubuh pasien Covid-19.
"Kalau bisa kita lakukan dalam dua minggu ke depan, kita akan lakukan secara massal di semua rumah sakit yang menangani Covid-19," jelasnya.
Ia menambahkan pihaknya juga bakal berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kesehatan dalam negeri dan internasional untuk pengembangan obat infeksi Covid-19.
"Kita kerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), semua obat yang sudah pernah dilakukan untuk penanganan Covid-19, dilakukan uji klinisnya sehingga bisa diputuskan apakah bisa untuk penanganan Covid-19 atau tidak. Obat yang akan di uji klinis yaitu produk chloroquin dan hydroxy choloroquin," pungkasnya.
(bon)
tulis komentar anda